Ahad 03 Dec 2023 15:51 WIB

Antrean Panjang Bantuan Mengular di Rafah, Butuh Sepekan Lebih untuk Capai Gaza

Banyak truk yang tertahan dalam pemeriksaan Israel.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Seorang petugas kesehatan Mesir meninggalkan ambulansnya, di mana ia mengangkut jenazah warga Palestina yang meninggal di rumah sakit Mesir setelah terluka akibat perang di Gaza, saat ia menunggu untu
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Seorang petugas kesehatan Mesir meninggalkan ambulansnya, di mana ia mengangkut jenazah warga Palestina yang meninggal di rumah sakit Mesir setelah terluka akibat perang di Gaza, saat ia menunggu untu

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Ratusan truk yang membawa bantuan untuk Gaza berbaris dalam antrean panjang di perbatasan Rafah sisi Mesir. Para pengemudi dan relawan banyak yang menunggu lebih dari seminggu di perbatasan. Mereka mengisi waktunya dengan makan siang di atas karpet samping truk di bawah sinar matahari sore.

Sebuah mobil lewat untuk menjual roti dan rokok. Gerbang perbatasan sesekali dibuka untuk membiarkan truk-truk kosong lewat, kembali dari Jalur Gaza.

Baca Juga

Sopir truk Ahmed Naim Ibrahim menjadi salah satu yang pertama mengantre. Pada Kamis (30/11/2023), tidak ada truk yang diizinkan masuk, karena kemacetan di sisi lain perbatasan.

Setelah memasuki penyeberangan Rafah, menurut Ibrahim, truk terlebih dahulu harus berkendara sejauh 40 km ke selatan sepanjang perbatasan menuju penyeberangan Al-Owga antara Mesir dan Israel. Di sana, tentara Israel memeriksa truk-truk tersebut, setelah itu mereka kembali ke Rafah. Baru setelah pemeriksaan itu, truk-truk tersebut dapat menurunkan bantuan yang disalurkan ke Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina dan badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).

photo
Sebuah truk Mesir yang mengirimkan bahan bakar ke Jalur Gaza melintasi dari Gaza ke Mesir di Rafah, Mesir, saat gencatan senjata sementara diberlakukan, Senin, 27 November 2023. - (AP Photo/Amr Nabil)
 

Dari saat sebuah truk bergerak ke perbatasan Rafah, dibutuhkan dua atau tiga hari lagi agar bantuan dapat didistribusikan di Jalur Gaza. “Ada garis sepanjang 20 km sebelum inspeksi Israel,” kata Ibrahim dikutip dari AlJazirah.

Sopir truk lain Saleh Ebada mengamini pernyataan Ibrahim. “Pemeriksaannya butuh waktu, ini yang menyebabkan keterlambatan," ujarnya.

Truk yang dikemudikan Ebada dan Ibrahim membawa obat-obatan, makanan, air, selimut, dan kain kafan untuk menutupi jenazah. “Kami di sini karena kami ingin mendukung saudara-saudara kami di Gaza,” kata Hazem Mohamed, seorang sukarelawan di organisasi amal Mesir Resala, yang memiliki 21 truk yang mengantre di perbatasan.

Mohamed frustrasi karena penantian yang lama. “Setiap hari seharusnya kami masuk, tapi setiap kali mereka menundanya ke hari berikutnya,” ujarnya.

“Tapi itu bukan di tangan kami. Adalah tugas kita untuk membantu, dan hal sekecil apapun yang bisa kita lakukan. Menunggu selama delapan hari tidak ada apa-apanya dibandingkan apa yang dialami warga Gaza," kata Mohamed.

Ia dan pengemudi lain berharap....

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement