Rabu 06 Dec 2023 12:37 WIB

PRIDE Sebut Program Kartu Start Up Jadikan Milenial dan Gen Z Pengusaha Baru

Pilpres 2024 diisi 53 persen jumlah pemilih didominasi kaum muda dan milenial.

Red: Erik Purnama Putra
Ketua Tim Relawan Prabowo-Gibran Digital Team (PRIDE), Anthony Leong.
Foto: Republika.co.id
Ketua Tim Relawan Prabowo-Gibran Digital Team (PRIDE), Anthony Leong.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menghadirkan program kemudahan berusaha untuk masyarakat, terutama bagi kalangan milenial dan gen Z. Salah satu program yang ditawarkan adalah program Kartu Start Up yang berfokus pada pengembangan usaha digital bisnis.

Ketua Tim Relawan Prabowo-Gibran Digital Team (PRIDE), Anthony Leong menjelaskan, program Kartu Start Up merupakan bentuk perhatian Prabowo-Gibran dalam pengembangan bisnis untuk kaum muda, milenial, dan Gen Z. Menurut dia, biasanya mereka memiliki ide bisnis berupa digital bisnis yang erat kaitannya dengan era teknologi dan informasi.

"Karena memang, bagaimana pun Pilpres 2024 ini diisi 53 persen jumlah pemilih dan tentunya didominasi oleh kaum muda, kaum milenial, kaum gen Z yang biasanya itu adalah para pengusaha dan calon pengusaha start up. Mereka punya preferensi digital bisnis, yang berkaitan dengan era teknologi dan informasi," kata Anthony di Jakarta, Rabu (6/12/2023).

Program Kartu Start Up diperkenalkan Prabowo-Gibran saat sebelum mendaftar ke KPU, tepatnya di Indonesia Arena, Jakarta Pusat pada Rabu (25/10/2023). Program tersebut sendiri ditujukan untuk kaum muda, milenial, Gen Z dan berbasis pada inovasi dan teknologi.

Menurut Anthony, kartu start up sangat relevan untuk menjangkau dan menyasar kalangan kaum muda, milenial dan Gen Z. Selain itu, program yang ditawarkan juga bermanfaat dan membuka lapangan pekerjaan baru serta solusi bagi Indonesia untuk menambah jumlah pengusaha baru.

"Saya harap program start up ini sangat relevan kepada anak-anak muda di zaman sekarang, mengingat mereka kerap terkendala modal saat ingin membuka start up atau bisnis, sehingga kami memberikan modal tersebut kepada mereka," ujarnya.

Anthony yang dikenal pakar digital marketing menyampaikan, kartu start up merupakan keberlanjutan program Presiden Joko Widodo (Jokowi). Adapun Jokowi sudah melakukan berbagai cara salah satunya menggerakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam melahirkan start up baru.

Kartu start up Prabowo-Gibran, sambung dia, merupakan penyempurnaan dan melengkapi program yang sudah dilakukan Jokowi. "Kami nantinya tidak hanya kolaborasi dengan BUMN tapi juga memberikan satu ruang ekosistem swasta, bersama-sama mewujudkan misalnya 2.000 start up baru. QPI Prabowo-Gibran adalah munculnya ribuan ribuan atau puluh ribuan start up baru," jelas Anthony.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement