REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor senior Indonesia, Yayu Unru, dikabarkan tutup usia pada Jumat (8/12/2023). Yayu meninggalkan istri dan tiga orang anak, termasuk aktor dan komedian Fatih Unru. Di dunia perfilman, Yayu punya banyak jejak dan kesan mendalam.
Hal paling berkesan dari setiap penampilan Yayu Unru di berbagai film adalah aktingnya yang penuh penjiwaan. Memerankan karakter apa pun, Yayu tampak mencurahkan segenap kemampuannya untuk menghidupkan tokoh dalam cerita.
Sebut saja ketika dia berperan di film Posesif sebagai ayah dari tokoh utama bernama Lala (Putri Marino). Berkat aktingnya, penonton bisa merasakan kekecewaan mendalam yang dirasakan pria tersebut setelah mengetahui apa yang dialami putrinya.
Penampilannya di film Posesif diganjar penghargaan pemeran pendukung pria terbaik di Festival Film Indonesia 2017. Masih banyak lagi performa ciamik Yayu di berbagai film panjang, film pendek, serial televisi, serial web, serta pertunjukan teater.
Penampilan debut Yayu dalam film adalah membintangi Demam Tari arahan sutradara Nawi Ismail pada 1985. Deretan judul film lainnya yang melibatkan dirinya termasuk Night Bus, Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak, Jelita Sejuba: Mencintai Kesatria Negara, dan banyak lagi.
Alumnus Institut Kesenian Jakarta itu juga turut berperan di film Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212, Something in Between, serta A Man Called Ahok. Tidak cuma berakting, Yayu merupakan pelatih akting bagi banyak aktor dan aktris di berbagai film.
Dalam film Banyu Biru, Yayu menjadi asisten pelatih akting. Sementara, deretan judul film yang mendapuk Yayu sebagai pelatih akting di antaranya The Night Comes for Us, Sobat Ambyar, Ben & Jody, Mencuri Raden Saleh, Noktah Merah Perkawinan, dan banyak lagi.
Pada film Athirah, Yayu menjadi konsultan dialek. Tidak heran, sebab Athirah mengisahkan sosok ibunda dari negarawan Jusuf Kalla. Sama seperti Jusuf Kalla dan ibundanya, Yayu yang punya nama lengkap Andi Wahyuddin Unru pun berasal dari Makassar. Di depan maupun di balik layar, ada sentuhan Yayu yang membuat berbagai film dan tayangan Indonesia menjadi penuh karakter.