Jumat 08 Dec 2023 13:06 WIB

Muncul Wacana Penambahan Stasiun Whoosh, KCIC: Kita Optimalkan yang Ada

Whoosh memiliki empat stasiun, yakni dari Stasiun Halim hingga Tegalluar.

Rep: Dedy Darmawan Nasution / Red: Friska Yolandha
Kereta cepat WHOOSH melaju menuju stasiun Padalarang dan Tegal luar dari Stasiun Halim, Jakarta, Selasa (17/10/2023). PT KCIC meresmikan aplikasi mobile penjualan tiket bernama WHOOSH Kereta Cepat serta melakukan perjalanan pertama yang mengangkut penumpang berbayar. Pada peresmian tersebut PT KCIC juga memberikan promo bagi penumpang yang membeli tiket melalui aplikasi WHOOSH dengan biaya sebesar Rp150 ribu untuk kelas premium ekonomi dari tanggal 18 Oktober hingga 30 November mendatang sebagai upaya menarik minat masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi publik berbasis rel.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kereta cepat WHOOSH melaju menuju stasiun Padalarang dan Tegal luar dari Stasiun Halim, Jakarta, Selasa (17/10/2023). PT KCIC meresmikan aplikasi mobile penjualan tiket bernama WHOOSH Kereta Cepat serta melakukan perjalanan pertama yang mengangkut penumpang berbayar. Pada peresmian tersebut PT KCIC juga memberikan promo bagi penumpang yang membeli tiket melalui aplikasi WHOOSH dengan biaya sebesar Rp150 ribu untuk kelas premium ekonomi dari tanggal 18 Oktober hingga 30 November mendatang sebagai upaya menarik minat masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi publik berbasis rel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan mengaku akan mengkaji penambahan stasiun Kereta Cepat Whoosh di wilayah Kopo, Kota Bandung, merespons adanya usulan mengenai rencana tersebut. Namun, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku operator Whoosh menyatakan akan mengoptimalkan stasiun yang tersedia saat ini. 

Whoosh memiliki empat stasiun, yakni Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, serta Stasiun Tegalluar. Namun, saat ini Stasiun Karawang belum dioperasikan karena belum rampung. 

Baca Juga

Sekretaris Perusahaan KCIC, Eva Chairunia, mengatakan, stasiun yang telah beroperasi saat ini telah dilengkapi dengan integrasi antarmoda yang memudahkan masyarakat untuk menuju stasiun ataupun melanjutkan perjalanan dari stasiun kereta cepat. 

Salah satunya, kereta pengumpan atau feeder yang tersedia dari Stasiun Kereta Cepat Padalarang menuju Stasiun Kereta Api Kota Bandung untuk memudahkan penumpang menuju pusat Bandung.

Oleh karena itu, Eva menyebutkan, saat ini KCIC akan mengoptimalkan keberadaan Stasiun yang telah tersedia untuk masyarakat yang ingin menuju Bandung dari Jakarta dan sebaliknya. 

"Kami akan terus mengoptimalkan dan meningkatkan pelayanan termasuk untuk menambah layanan integrasi moda. Kami juga terbuka untuk kolaborasi dengan berbagai pihak agar layanan pada penumpang menjadi lebih optimal," ujar Eva. 

Eva mengatakan jika terdapat wacana penambahan stasiun pelayanan baru maka perlu melalui berbagai tahapan. Sebab, untuk dapat melakukan pembangunan stasiun baru, diperlukan proses perizinan dan persetujuan dari Kementerian Perhubungan selaku regulator. 

Namun, pada prinsipnya KCIC mendukung semua program pengembangan yang akan dilakukan untuk peningkatan layanan Kereta Cepat Whoosh dan tetap terbuka untuk membahas kerja sama dengan berbagai pihak jika ada usulan atau rencana untuk melakukan pembangunan stasiun baru. 

"KCIC akan terus mengembangkan stasiun yang ada khususnya dari sisi aksesibilitas dan integrasi antarmoda. Optimalisasi juga akan dilakukan baik dari sisi operasi, pelayanan kepada penumpang, hingga pemanfaatan kawasan di sekitar stasiun untuk mendukung kelangsungan Kereta Cepat Whoosh,” kata Eva.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement