Belum lama ini, empat lembaga Indonesia menandatangani kesepakatan dengan lembaga Singapura untuk berkolaborasi di bidang kecerdasan artifisial. Lembaga-lembaga Indonesia yang terlibat adalah Badan Riset dan Inovasi Nasional, Kolaborasi Riset dan Inovasi Kecerdasan Buatan, perusahaan pengembang alat kecerdasan artifisial, Glair.ai dan Datasaur.ai, yang keduanya didukung oleh perusahaan modal ventura GDP Venture.
"Kesepakatan ini muncul setelah bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi ke-10 dalam sidang umum UNESCO pada sesi pleno Sidang Umum Ke-42 di Paris pada tanggal 20 November," jelas dia.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia Nezar Patria menyebutkan, kolaborasi itu menyoroti bagaimana kecerdasan artifisial telah membantu para pekerja di Indonesia menjadi lebih efisien dalam pekerjaan mereka dan bagaimana kecerdasan artifisial dapat membantu pertumbuhan bangsa pada masa depan.