Sabtu 09 Dec 2023 09:42 WIB

Bulan Mungkin Masuki Periode Geologi Baru Akibat Aktivitas Manusia

Ini karena efek pendaratan pesawat ruang angkasa dan penjelajah bulan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ani Nursalikah
Pemandangan gerhana bulan penumbra, dilihat dari Aceh,Sabtu (6/5/2023). Gerhana bulan penumbra terjadi ketika Bulan, Matahari, dan Bumi berada pada garis sejajar.
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Pemandangan gerhana bulan penumbra, dilihat dari Aceh,Sabtu (6/5/2023). Gerhana bulan penumbra terjadi ketika Bulan, Matahari, dan Bumi berada pada garis sejajar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengaruh umat manusia terhadap bulan begitu besar sehingga kita harus menentukan zaman geologis baru. Menurut para peneliti, itu sama seperti yang kita lakukan di bumi dengan terciptanya Antroposen.

Mereka juga mengatakan kita juga harus menciptakan “taman nasional” di bulan untuk melestarikan kawasan untuk penelitian ilmiah. Dilansir di New Scientist, Jumat (8/12/2023), Antroposen adalah nama yang diberikan untuk zaman di mana manusia mulai memberikan dampak signifikan terhadap geologi dan ekosistem bumi.

Baca Juga

Definisi tersebut masih disepakati, namun sebagian besar peneliti berpendapat bumi memasuki periode ini pada tahun 1950. Itu ditandai dengan adanya isotop plutonium dari uji coba senjata nuklir dalam sedimen di dasar danau yang relatif belum tersentuh di Kanada.

Sekarang Justin Allen Holcomb dari University of Kansas dan rekan-rekannya mengatakan bulan juga telah memasuki Antroposennya sendiri karena efek pendaratan pesawat ruang angkasa, penjelajah bulan, dan aktivitas manusia menggantikan lebih banyak regolit permukaan dibandingkan proses alami seperti tumbukan meteoroid.

Manusia mulai berdampak pada bulan pada September 1959 ketika Uni Soviet mendaratkan wahana Luna 2 di permukaan, meninggalkan sebuah kawah. India menjadi negara keempat yang melakukan pendaratan lunak di bulan tahun ini, dan serangkaian misi nasional dan swasta direncanakan dalam beberapa tahun ke depan.

Hingga saat ini, kita telah menyebabkan gangguan permukaan di setidaknya 59 lokasi di permukaan bulan, dan membuang benda-benda termasuk komponen pesawat ruang angkasa, kantong kotoran manusia, bendera, dan bola golf.

Holcomb mengatakan ada banyak variasi dalam perkiraan berat benda-benda buatan manusia yang tersisa di Bulan, dan jumlah regolit yang dipindahkan oleh aktivitas manusia, namun keduanya kemungkinan akan meningkat secara drastis di tahun-tahun mendatang seiring dengan dimulainya kolonisasi dan penambangan.  Hal ini memerlukan diskusi mengenai dampaknya.

Kita hanya fokus pada jumlah...

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement