Selasa 12 Dec 2023 20:51 WIB

Anies dan Prabowo Saling Sanggah Saat Debat Soal Papua

Menurut Prabowo, penyelesaian masalah Papua tidak sesederhana yang disampaikan Anies.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto berbicara saat menyampaikan visi misi saat debat perdana Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden di Halaman gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat capres perdana mengangkat tema Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, kerukunan masyarakat, dan pelayanan publik.  Debat tersebut berlangsung selama 120 menit yang terdiri dari 6 segmen dan 18 pertanyaan yang dipandu oleh moderator Ardianto Wijaya dan Valerina Daniel.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan komitmennya untuk menyelesaikan masalah Papua hingga tuntas jika terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2024. Prabowo berkomitmen memastikan penegakan hukum di Papua, memperkuat aparat-aparat keamanan dan juga mempercepat pembangunan ekonomi.

Dia juga setuju dengan usulan capres Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan terkait perlunya dialog dan penegakan keadilan di tanah Papua. Hal ini disampaikannya saat menanggapi pernyataan Anies maupun Ganjar dalam segmen kedua terkait penuntasan masalah HAM Papua pada Debat Capres 2024 perdana di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023).

Baca Juga

 

"Saya sangat setuju kita harus ada pendekatan dialog dan juga saya setuju (Pak Anies) jadi benar keadilan. Benar sekali harus ada keadilan. Tetapi saya mau mengatakan tidak sesedernaha itu Pak Anies, ada faktor-faktor lain, Pak Anies, ada faktor geopolitik, ideologi," ujar Prabowo.

Prabowo menyebut penyelesaian masalah Papua tidak mudah dan cukup rumit. Hal ini karena bukan hanya gerakan separatisme tetapi juga terdapat campur tangan asing.

"Ini masalahnya tidak gampang tetapi saya sependapat kita harus tegakkkan keadilan, kita harus dialog, ini masalah bangsa, ini semua kekuatan harus kita rangkul," ujar Prabowo.

Di awal jawaban, Prabowo juga menyebut ada kekuatan luar yang ingin Indonesia pecah. Untuk itu menurutnya, masalah HAM menjadi sesuatu yang harus diutamakan.

"Masalah Papua adalah rumit karena di situ terjadi suatu gerakan separatisme dan gerakan separatime kita sudah ikuti cukup lama, kita liat ada campur tangan asing di situ. Kita melihat bahwa kekuatan-kekuatan tertentu selalu ingin Indonesia disintegrasi dan pecah," ujar Prabowo.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement