Rabu 13 Dec 2023 17:17 WIB

Terungkap Fakta Baru Terkait Ayah dalam Kasus Bunuh Diri Sekeluarga di Malang

Peristiwa dugaan bunuh diri terjadi di sebuah rumah kontrakan di Malang.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Agus raharjo
Kondisi rumah kontrakan dari keluarga yang bunuh diri di Dusun Boro Bugis RT 03 RW 10, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Rabu (13/12/2023).
Foto: Republika/Wilda fizriyani 
Kondisi rumah kontrakan dari keluarga yang bunuh diri di Dusun Boro Bugis RT 03 RW 10, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Rabu (13/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ayah keluarga yang melakukan bunuh diri di Kabupaten Malang, WE (44 tahun) tercatat telah diangkat menjadi guru dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Kota Malang. Bahkan, pria yang berkerja sebagai guru SD di Kota Malang ini menjabat sebagai Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Sukun, Kota Malang.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana, mengatakan, WE sebenarnya termasuk sosok yang baik. Berdasarkan cerita dari rekan-rekan pengajar, WE merupakan orang yang rajin melakukan ibadah puasa Senin dan Kamis.

Baca Juga

"Tidak pernah putus. Shalat sunnah seperti Shalat Dhuha, itu juga jalan terus," tegasnya di Kota Malang, Rabu (13/12/2023).

WE juga bukan orang yang tertutup bagi teman-teman pengajar. Secara keseluruhan, dia termasuk orang yang cerdas, rendah hati, aktif dan rajin beribadah. Korban juga tidak pernah menimbulkan masalah bagi teman-temannya maupun tetangganya.

Berdasarkan cerita teman pengajar, WE terakhir kali terlihat di sekolah pada Senin (11/12/2023). Dia izin keluar sekitar pukul 09.00 WIB karena hendak menjemput salah satu anaknya. "Hanya itu saja. Terus Selasa (12 Desember 2023) pagi itu ditemukan meninggal," tegasnya.

Kondisi ekonomi dan utang...

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement