REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Jawa Barat, menyoroti kondisi saluran air di musim hujan ini. Pasalnya, pendangkalan atau tersumbatnya saluran air dapat memicu banjir.
Melalui aksi Jumat Bersih dan Rapi (Berapi), pada Jumat (15/12/2023) ini BPBD melakukan pembersihan saluran air yang ada di kawasan Jalan Merdeka, Kampung Cikeong, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros.
“Jumat Berapi ini gerakan untuk merespons surat edaran Pj Wali Kota Sukabumi yang mengimbau seluruh jajaran SKPD, OPD, dan lapisan masyarakat agar konsisten menggelar aksi Jumsih (Jumat Bersih),” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat.
Novian mengatakan, kegiatan ini diharapkan dapat menjaga kebersihan kota, sekaligus juga mengantisipasi kejadian bencana. Saluran air menjadi sasaran, khususnya yang mengalami pendangkalan atau tersumbat akibat sampah, karena dapat memicu banjir saat musim hujan.
“Rawan kalau debit air hujan cukup tinggi dan saluran air tidak bisa memadai akibat adanya pendangkalan dan tersumbat oleh sampah,” kata Novian.
Pada Jumat Berapi ini, Novian mengatakan, BPBD melakukan aksi bersih-bersih dengan melibatkan warga di Kelurahan Jayaraksa. Kegiatan ini juga diikuti unsur aparat Kelurahan Jayaraksa serta personel Bhabinkamtibmas dan Babinsa.
Novian mengatakan, BPBD Kota Sukabumi akan terus melakukan aksi kolaborasi dalam upaya mengantisipasi bencana. Baik dengan instansi terkait, aparat kewilayahan, juga berbagai elemen masyarakat. “Kolaborasi ini bisa terus terjaga dengan baik, agar kondisi di Kota Sukabumi aman dari bencana,” ujar Novian.