REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS — Wilayah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dinilai rawan sejumlah bencana saat musim hujan. Karenanya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis mewaspadai potensi bencana ini dan menyiagakan personelnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Ciamis Memet Hikmat mengatakan, pada musim hujan rawan terjadi bencana banjir, longsor, juga angin kencang dan kondisi cuaca ekstrem. Berdasarkan laporan sejak 28 November, kata dia, sudah terdata 12 kejadian bencana alam, di mana 11 di antaranya kejadian longsor dan satu kejadian angin kencang.
Selain menimbulkan kerugian materiel, bencana yang terjadi dilaporkan mengakibatkan dua orang meninggal dunia. Korban meninggal dunia ini terdampak kejadian longsor di Kecamatan Cihaurbeuti.
Mengantisipasi kejadian bencana pada musim hujan ini, Memet mengatakan, BPBD Kabupaten Ciamis sudah menyiapkan personel, peralatan, dan juga logistik. Ia mengatakan, BPBD Ciamis memiliki Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops), dengan jumlah personel sebanyak 25 orang, yang dibagi tiga regu.
Tiga regu ini bertugas secara bergantian. “Masing-masing regu bertugas 24 jam. Ditambah P3K Rescuer sebanyak delapan orang,” kata Memet, saat dihubungi, Jumat (15/12/2023).
Memet mengatakan, BPBD Ciamis juga berkoordinasi dengan instansi lainnya dalam upaya penanggulangan bencana. Seperti dengan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (DPUPRP) Kabupaten Ciamis terkait alat berat ekskavator.
Menurut Memet, alat berat tersebut dapat mempercepat proses pembersihan material ketika terjadi bencana longsor, seperti yang berdampak terhadap jalan maupun rumah. “Alat berat biasa minta bantuan dari Dinas DPUPRP,” kata dia.