Senin 18 Dec 2023 06:10 WIB

Tomat yang Hilang di Luar Angkasa Sejak 2022 Ditemukan Kembali, Seperti Apa Penampakannya?

Kelembapan di dalam pesawat luar angkasa memengaruhi kondisi tomat.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Qommarria Rostanti
Buah tomat yang ditemukan kembali di ruang angkasa setelah menghilang sejak 2022.
Foto: Dok. NASA via Space.com
Buah tomat yang ditemukan kembali di ruang angkasa setelah menghilang sejak 2022.

REPUBLIKA.CO.JAKARTA -- NASA merilis foto dua tomat yang hilang pada 2022 setelah astronaut Frank Rubio memanennya di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Penemuan kebetulan di kompleks enam kamar tidur ini menunjukkan bagaimana kelembapan 17 persen di dalam pesawat memengaruhi makanan di dalam kantong Ziploc. 

Rubio untuk sementara menyimpan makanan di dalamnya dan menemukan makanan itu melayang pergi.“Meskipun hampir setahun setelah hilangnya tomat, buah tersebut ditemukan dalam kantong plastik dalam keadaan dehidrasi dan sedikit terjepit,” tulis para pejabat NASA dalam pembaruan Kamis (14/12/2023), tanpa mengungkapkan lokasi pasti penemuan tersebut, dilansir Space, Senin (18/12/2023). 

Baca Juga

“Selain beberapa perubahan warna, tidak ada pertumbuhan mikroba atau jamur yang terlihat". 

Rubio sebelumnya hanya menyinggung satu tomat yang hilang, yang menurut NASA kini ditanam sebagai bagian dari eksperimen Sistem Uji On-Orbit Root eXpose atau XROOTS pada tahun 2022 (bukan VEG-05 pada tahun 2023, seperti yang diberitakan oleh liputan media sebelumnya).

“Percobaan ini menggunakan teknik-teknik hidroponik dan aeroponik untuk menanam tanaman tanpa tanah atau media pertumbuhan lainnya dan dapat memberikan solusi yang sesuai untuk sistem tanaman yang diperlukan untuk sejumlah misi eksplorasi ruang angkasa di masa depan,” kata NASA.

Baca juga: Roller Coaster di Jepang Berhenti Mendadak, 32 Orang Tergantung Terbalik Hampir 1 Jam

Meskipun penemuan ini merupakan momen yang menggembirakan bagi Rubio, yang baru saja pulang dari misi satu tahunnya, NASA menambahkan bahwa tujuan sebenarnya menanam makanan di ISIS adalah untuk mempraktikkan teknik-teknik yang dapat digunakan selama eksplorasi bulan dan Mars di masa depan. Ada lebih dari satu eksperimen yang bertujuan untuk menyediakan makanan segar bagi para astronaut. 

VEG-05 sedang menguji produksi tomat-tomat kerdil dan makanan lainnya. Sementara itu, Planet Habitat-03 yang lebih baru adalah salah satu studi tanaman multigenerasi pertama di stasiun luar angkasa yang dapat membantu para peneliti menilai apakah adaptasi genetik dalam satu generasi tanaman tumbuh di ruang angkasa dapat berpindah ke ruang berikutnya.

Habitat-03 saat ini dikemas dalam pesawat ruang angkasa SpaceX Dragon menunggu kembali ke Bumi akhir bulan ini; sayangnya tomat XROOTS yang lebih terkenal dibuang. Ada juga manfaat tak terwujud dari makanan luar angkasa.

Pejabat NASA menambahkan manfaat menanam tanaman di luar angkasa tidak berhenti sampai di situ saja. “Para astronaut melaporkan ada manfaat psikologis dari waktu yang dihabiskan untuk berkebun, meningkatkan kualitas hidup mereka di luar angkasa, dan meningkatkan moral mereka,” ujarnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement