Senin 18 Dec 2023 12:47 WIB

AKE, Anak Guru yang Bunuh Diri di Malang Masih Kerap Menangis Jika Ingat Keluarga

KPPPA sebut AKE, anak guru bunuh diri di Malang kerap menangis jika ingat keluarga.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bilal Ramadhan
Jajaran Polres Malang melakukan olah TKP pada kasus kematian satu keluarga yang diduga bunuh diri. KPPPA sebut AKE, anak guru bunuh diri di Malang kerap menangis jika ingat keluarga.
Foto: Dok.Humas Polres Malang
Jajaran Polres Malang melakukan olah TKP pada kasus kematian satu keluarga yang diduga bunuh diri. KPPPA sebut AKE, anak guru bunuh diri di Malang kerap menangis jika ingat keluarga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) berbela sungkawa atas meninggalnya tiga orang anggota keluarga atas dugaan pembunuhan dan bunuh diri di Malang, Jawa Timur. KPPPA bakal memberikan pemulihan psikologis bagi korban AKE (12 tahun) yang masih hidup.

Deputi Perlindungan Khusus Anak Kemen PPPA, Nahar menyebut AKE kehilangan ketiga anggota keluarga intinya yakni ayah, ibu, dan saudara kembar atas dugaan pembunuhan dan bunuh diri yang dilakukan oleh anak ayah korban.

Baca Juga

"Saat ini, pendampingan psikologis akan menjadi fokus utama kami sebagai upaya meminimalisir munculnya dampak psikologis seperti trauma atau tekanan emosi lainnya akibat peristiwa traumatis yang terjadi khususnya kepada anak korban AKE," kata Nahar kepada wartawan, Senin (18/12/2023).

KPPA bersama Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kabupaten Malang dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Malang melakukan penjangkauan dan pendampingan terhadap AKE. Selama proses pendampingan berjalan, AKE terlihat kooperatif.

"AKE mampu menjawab berbagai pertanyaan dengan baik meskipun sesekali menangis saat menjawab pertanyaan yang membuatnya sedih," ujar Nahar.

Selain mendampingi AKE, pendampingan terhadap keluarga terdekat korban pun telah dilakukan dengan memberikan penguatan dan dukungan awal. Nantinya akan dilakukan asesmen lebih mendalam guna mengetahui kondisi psikologis AKE dan keluarga korban untuk mengetahui dampak dari kejadian tersebut.

"Kami juga akan memastikan pemenuhan hak dari AKE," ujar Nahar.

Selain itu, Nahar mengingatkan masyarakat agar selalu melakukan pengawasan terhadap lingkungan sekitar agar dapat mendeteksi jika adanya ancaman yang membahayakan anak. Nahar mengimbau masyarakat segera melapor jika menemui kasus kekerasan yang melibatkan perempuan dan anak.

"Dengan berani melapor, maka akan dapat mencegah berulangnya kasus sejenis terjadi kembali," ujar Nahar.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement