Adapun hijrah Nabi Muhammad SAW adalah bulan Rabiul Awal. Tahun Hijriyah dihitung sejak tahun tibanya Rasulullah SAW di Madinah, bukan bulan tibanya di Madinah.
"Jadi jika kita ingin memaknai pergantian tahun sebagai upaya muhasabah tentu sangat baik sekali, karenanya perlu diisi dengan hal hal yang produktif, diskusi, bersilaturahim dengan keluarga sambil menyiapkan planning kerja terbaik pada tahun depan, itu yang mesti dilakukan," ujar Ketua Umum Pengurus Besar Al Washliyah ini.
BACA JUGA: Surat Yasin Lengkap 83 Ayat Arab, Latin, dan Terjemahan
Kiai Masyhuril menambahkan, seorang ayah misalnya mengajak keluarganya berdiskusi tentang program kebaikan dan peningkatan keluarganya di tahun depan. Sambil melakukan koreksi kekurangan pada tahun sebelumnya sehingga muncul ide kreatif untuk kemajuan keluarganya.
"Ini yang ingin kita sampaikan pada setiap keluarga agar pergantian tahun lebih bermakna dan ini jauh lebih baik dari mengisi pergantian tahun dengan hura-hura, kembang api, apalagi masuk pada hal kemaksiatan, pacaran, dan minuman memabukkan," kata Kiai Masyhuril.