Jumat 29 Dec 2023 15:25 WIB

Cak Imin Ungkap Kisah Kiai NU Ditawarkan Uang Besar Agar tak Bantu AMIN

Cak Imin akan melaporkan gerakan politik ke Kiai NU itu ke Badan Pengawas Pemilu.

Rep: Eva Rianti/ Red: Teguh Firmansyah
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar saat mengunjungi Pasar Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Jumat (29/12/2023).
Foto: Republika/Eva Rianti
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar saat mengunjungi Pasar Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Jumat (29/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar mengatakan sejumlah kiai Nahdlatul Ulama (NU) terkena gerakan politik atau gerpol untuk tidak mendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN'. Cak Imin menyebut bakal melaporkan hal itu ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). 

"Itu money politics, di mana beberapa orang kami (NU) diberikan uang besar kemudian (meminta) tidak usah membantu mereka tapi cukup berhenti membantu AMIN," kata Cak Imin saat dikonfirmasi ketika melakukan kegiatan kampanye di wilayah Gresik, Jawa Timur, Jumat (29/12/2023). 

 

Cak Imin menjelaskan, hal itu didapati dari cerita sejumlah kiai NU. Dia juga menyebut pihaknya mengetahui besaran nominal uang gerpol yang ditawarkan kepada para kiai NU. 

 

"Bahkan uangnya dikasih tahu ke kita. (Jumlah besaran uang gerpol) tergantung tokoh-tokoh yang kami punya berbeda-beda. Oleh karena itu cara-cara seperti ini menurut saya tidak sehat. Biarkanlah semua bergerak sesuai aspirasi," ujar Cak Imin. 

 

Cak Imin menyebut akan menindaklanjuti hal tersebut, meskipun para kiai yang terkena gerpol tidak berkeinginan untuk melaporkan.

 

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menegaskan bahwa tim AMIN bakal melaporkan hal tersebut ke Bawaslu. Namun belum diterangkan siapa atau pihak mana yang akan dilaporkan. 

 

"Kalau itu (tindak lanjut) datanya lengkap karena beberapa tokoh itu enggak mau melaporkan, hanya memberi data, ya nanti kita cek," kata dia. 

 

"(Tapi) pastilah kita (AMIN) rencana ngelaporin," lanjutnya. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement