Sabtu 30 Dec 2023 17:31 WIB

Caleg Nasdem Bela Ahmad Ali, Ingatkan Sudirman Said tak Bikin Gaduh

Waketum Nasdem terlibat perang terbuka dengan orang kepercayaan Anies, Sudirman Said.

Rep: Erik PP/Antara/Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Eks wartawan yang maju Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD Provinsi DKI Jakarta Daerah Pemilihan (Dapil) 8 Jakarta Selatan (Jaksel), Achmad Rizki.
Foto: Republika.co.id
Eks wartawan yang maju Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD Provinsi DKI Jakarta Daerah Pemilihan (Dapil) 8 Jakarta Selatan (Jaksel), Achmad Rizki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbedaan pendapat yang tajam antara Co-Kapten Timnas Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (Amin) Sudirman Said dan Pelatih Kepala Timnas Amin Ahmad Ali memicu reaksi dari kader Partai Nasdem. Ali yang merupakan wakil ketua umum DPP Nasdem dibela kadernya.

Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD Provinsi DKI Jakarta Daerah Pemilihan (Dapil) 8 Jakarta Selatan (Jaksel), Achmad Rizki mengingatkan, Sudirman Said untuk berhenti membuat kegaduhan di internal Timnas Amin. Dia meminta Sudirman tidak bermanuver berlebihan hingga sampai menyenggol petinggi partai pengusung Koalisi Perubahan.

Baca Juga

"Supaya SS (Sudirman Said) sebagai Tim Anies bukan dari partai pengusung jangan beri komentar aneh daripada bikin gaduh internal Timnas Amin," kata Rizki kepada Republika.co.id di Jakarta, Sabtu (30/12/2023).

Mantan aktivis HMI Cabang Jaksel itu menilai, sebagai orang yang mewakili relawan di Timnas Amin, Sudirman Said harusnya bisa menahan diri dalam memberikan komentar yang kontraproduktif dalam upaya pemenangan Amin. Rizki menyebut, Sudirman hadir dalam Timnas Amin hanya bermodalkan kepercayaan capres Anies Baswedan.

"Sebagai relawan sebaiknya menahan diri. Karena tak bawa modal apa-apa, SS bukan pimpinan ormas dan bukan pimpinan partai. Kerja lah yang baik untuk Anies jangan bikin kegaduhan," kata Rizki yang merupakan eks wartawan.

Dia menjelaskan, dalam pertandingan pemilu, setiap konstetan harusnya berkonsentrasi dalam pemenangan. Karena itu, sebaiknya pasangan Amin fokus bisa lolos ke putaran kedua, bukan membuat manuver menjalin hubungan dengan pasangan nomor urut 3.

"Nanti setelah hasil resmi KPU putaran pertama menetapkan Yang lolos putaran kedua. Baru ada komunikasi politik. Dalam pertandingan head coach (pelatih kepala) adalah penentu setiap pertandingan. Setiap pemain wajib patuh dan tunduk yang diputuskan head coach," ucap Rizki.

Sementara itu, Kapten Timnas Amin, Marsdya (Purn) Muhammad Syaugi Alyadrus menilai, perbedaan pendapat dalam sebuah organisasi merupakan hal yang wajar. Dia tidak merasa aneh ada perbedaan antara Wakil Kapten Timnas Amin, Sudirman Said dengan Kepala Timnas Amin, Ahmad Ali, soal perlunya menjalin komunikasi dengan paslon pada Pemilu 2024.

"Punya pendapat yang berbeda itu hal yang wajar, itulah bentuk demokrasi dalam berorganisasi," katanya di Jakarta, Sabtu. Dia menyampaikan meski memiliki perbedaan pendapat, tujuan dari para personel di Timnas Amin akan terus sama, yakni untuk memenangkan pasangan nomor urut 1 pada Pilpres 2024.

Selain itu, Syaugi menilai, organisasi yang dipimpinnya saat ini merupakan organisasi yang terus berdinamika, dan berkembang, serta saat ini memiliki total personel sebanyak 2.000 orang. "Timnas ini setiap hari bertambah sekarang sudah 2.000 anggotanya," katanya.

Konflik Ahmad Ali versus Sudirman Said...

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement