Ahad 31 Dec 2023 18:40 WIB

Menhub Sepakat Gunakan Bus Antar-Jemput di Jalur Bandara Bali

Tanggal 2 Januari 2024 shuttle bus Bandara Bali sudah mulai beroperasi.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri) meninjau proyek pembangunan dan revitalisasi Terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Badung, Bali, Jumat (3/6/2022) lalu.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri) meninjau proyek pembangunan dan revitalisasi Terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Badung, Bali, Jumat (3/6/2022) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sepakat dengan rencana jangka pendek mengantisipasi kemacetan di jalur sekitar Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, dengan membuat skema bus antar-jemput menggunakan Bus Trans Metro Dewata.

"Tanggal 2 Januari 2024 sudah mulai beroperasi, jadi ada cukup banyak bus. Kami sudah setuju membuat shuttle bus dari bandara dengan tujuan Nusa Dua, Central Parkir Kuta, dan Benoa. Juga bus yang keliling di sepanjang Kuta, Legian, Canggu, saya minta eksekusi itu dengan headway 15 menit," kata Menhub Budi Karya Sumadi usai rapat koordinasi di Kabupaten Badung, Ahad (31/12/2023).

Baca Juga

Diketahui ada 31 unit Bus Trans Metro Dewata yang dapat dioperasikan sebagai upaya jangka pendek penanganan kemacetan di jalur keluar masuk bandara. Kebijakan itu diterapkan setelah pada Jumat (29/12/2023) sempat terjadi kepadatan lalu lintas yang mengakibatkan pengguna Bandara Ngurah Rai terjebak macet.

Budi Karya mengatakan, yang terpenting saat ini adalah penerapan skema agar bus antar-jemput ini bisa menjadi solusi. Pemprov Bali agar segera menyosialisasikan kehadiran bus di lokasi pariwisata ini.

"Penting dilakukan sosialisasi. Saya minta Otoritas Bandara, Kapolda Bali, dan gubernur menginformasikan kepada masyarakat dan maskapai bahwa tanggal 2 Januari kegiatan antar jemput bus shuttle sudah dijalankan," ujar dia.

Budi Karya mengatakan, saat ini pemerintah tidak hanya menyiapkan rencana jangka pendek, tapi juga menengah dan panjang. Untuk jangka menengah pihaknya sudah menerima laporan bahwa Bandara I Gusti Ngurah Rai akan melakukan serangkaian perbaikan.

Pihak Angkasa Pura melaporkan akan ada penambahan jalur keluar masuk, penambahan parkir, hingga flyover dengan dibantu Kementerian PUPR. "Nanti ada flyover dan juga bagaiman kita menembus titik-titik pusat kegiatan seperti Canggu, itu harus ada jalan-jalan tertentu, juga Sunset Road atau Gatsu Barat nanti, kami koordinasi dengan PUPR," kata Budi Karya.

Sementara untuk jangka panjang, ia rutin melakukan koordinasi terkait pengembangan transportasi LRT di Bali yang menjadi arahan Presiden Jokowi. "Dua pekan lalu saya ke sini bicara LRT untuk kita segera bangun. Insya Allah tahun depan kita groundbreaking," kata dia.

Menurut Budi Karya, memang suatu keharusan bahwa Bali memiliki angkutan massal perkotaan, tidak bisa lagi hanya menggunakan angkutan pribadi. Karena kegiatan-kegiatan wisata di Bali sudah masif, khususnya destinasi wisata.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement