Senin 01 Jan 2024 21:21 WIB

Pj Bupati Bekasi Prioritaskan Penanganan Longsor di Dekat Jembatan Cipamingkis

Penanganan longsor diprioritaskan karena dikhawatirkan berdampak terhadap jembatan.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
Penjabat (Pj) Bupati Bekasi Dani Ramdan.
Foto: Istimewa
Penjabat (Pj) Bupati Bekasi Dani Ramdan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Penanganan area longsor di dekat Jembatan Cipamingkis, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, disebut akan menjadi prioritas pada 2024 ini. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi menyiapkan anggaran dari APBD 2024 sekitar Rp 30 miliar untuk penanganan longsor itu.

“Penanganan longsor di area tersebut sangat mendesak dan ini menjadi salah satu prioritas pemerintah daerah,” kata Penjabat (Pj) Bupati Bekasi Dani Ramdan, Ahad (31/12/2023).

Baca Juga

Dani menjelaskan, awalnya ada kendala anggaran terkait penanganan longsor di area tersebut. Namun, kata dia, Pemkab Bekasi belum lama ini mendapatkan penambahan dana bagi hasil sektor pajak dari pemerintah provinsi, berdasarkan hasil evaluasi Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat terhadap Rancangan APBD 2024.

“Hasil evaluasi Pak Gubernur ada penambahan dana bagi hasil senilai Rp 79 miliar, sehingga kita bisa menambahkan beberapa kegiatan. Salah satunya penanganan longsor di bantaran sungai dekat Jembatan Cipamingkis sebesar Rp 30 miliar,” kata Dani.

Dani mengaku telah menginstruksikan perangkat daerah terkait untuk segera merealisasikan kegiatan penanganan longsor tersebut.

Ketua DPRD Kabupaten Bekasi BN Holik Qodratullah mengatakan, penanganan longsor itu menjadi usulan prioritas pemkab dan dewan, berdasarkan masukan dari masyarakat. “Kenapa? Karena, kalau sampai jembatan ini putus, anggaran perbaikan akan jauh lebih besar, sehingga ini lebih efektif dan harus menjadi prioritas,” kata Holik.

Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi Henri Lincoln menjelaskan, penanganan longsor tersebut akan dilakukan dengan membangun ambang tanah (groundsill), yang berfungsi untuk menahan arus sungai, juga tebingnya, agar tidak longsor.

“Kita akan bangun semacam turap. Karena, kalau dibiarkan, saat hujan lebat dan debit arus sungai tinggi, bantaran ini akan terus tergerus dan jembatan juga bisa terdampak. Sekarang pun kondisi jalan pendekat di sisi timur jembatan sudah ambrol, sehingga yang seharusnya dua ruas hanya satu ruas saja yang bisa digunakan,” kata Henri.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement