Rabu 03 Jan 2024 08:59 WIB

BI Optimistis Inflasi 2024 Tetap Terkendali

Inflasi IHK 2023 menjadi 2,61 persen secara tahunan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Logo Bank Indonesia.
Foto: Antara
Logo Bank Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan pada Desember 2023 menunjukkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) terjaga dalam kisaran sasaran 3,0 plus minus satu persen. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi IHK pada Desember 2023 tercatat rendah sebesar 0,41 persen secara bulanan sehingga inflasi IHK 2023 menjadi 2,61 persen secara tahunan.

"Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi tet​ap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus satu persen pada 2024," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (3/1/2024).

Baca Juga

Dia menjelaskan, perkembangan inflasi 2023 tersebut lebih rendah dibandingkan dengan inflasi 2022 yang tercatat sebesar 5,51 persen secara tahunan. Erwin menuturkan, Inflasi yang terjaga dalam kisaran sasarannya merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter.

Selain itu, juga hasil dari eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah pusat dan daerah dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID). Khususnya, melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

Inflasi IHK yang rendah secara bulanan pada Desember 2023 dipengaruhi oleh terkendalinya inflasi inti dan inflasi volatile food. Inflasi inti tercatat sebesar 0,14 persen secara bulanan yang tidak berbeda jauh dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,12 persen secara bulanan terutama disumbang oleh komoditas emas perhiasan, gula pasir, dan rekreasi.

Inflasi kelompok volatile food menurun dari 1,72 persen secara bulanan pada November 2023 menjadi 1,42 persen. Hal tersebut didukung oleh pasokan yang membaik di daerah sentra produksi.

Sementara itu, kelompok administered prices mencatat inflasi sebesar 0,39 persen secara bulanan yanh meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,08 persen. Hal tersebut dipengaruhi faktor musiman kenaikan inflasi angkutan udara di periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) serta dampak kenaikan aneka rokok akibat kenaikan tarif cukai tembakau.

Secara tahunan, inflasi IHK 2023 yang telah kembali dalam kisaran sasaran ditopang oleh terjaganya berbagai komponen inflasi.  Inflasi inti 2023 terjaga rendah sebesar 1,80 persen secara tahunan sejalan dengan konsistensi kebijakan suku bunga dan stabilisasi nilai tukar Rupiah oleh Bank Indonesia.

Inflasi volatile food juga relatif terkendali sebesar 6,73 persen secara tahunan. Erwin mengatakan hal tersebut didukung oleh eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah dalam mengendalikan harga pangan, termasuk beras dan komoditas pangan strategis lainnya, dari dampak El Nino.

Inflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 1,72 persen secara tahunan. "Ini sejalan dengan minimalnya kebijakan penyesuaian harga komoditas yang diatur oleh pemerintah," ucap Erwin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement