REPUBLIKA.CO.ID, Tsunami adalah gelombang-gelombang besar yang dipicu oleh sejumlah gempa bumi bawah laut atau letusan gunung berapi.
Saat mereka mendekati garis pantai, ketinggiannya meningkat secara signifikan karena perairan yang lebih dangkal.
Kecepatan gelombang-gelombang tsunami berkorelasi dengan kedalaman laut, bukan jarak dari mana gelombang tersebut berasal.
Di perairan-perairan dalam, gelombang-gelombang ini dapat menyamai kecepatan pesawat jet.
Sekitar 80 persen tsunami terjadi di “Cincin Api” di Samudera Pasifik.
Dampak meteorit besar yang jatuh ke lautan, juga berpotensi menyebabkan tsunami.
Tiga hal yang pasti terjadi saat tsunami.
1. Gempa bumi harus berkekuatan minimal 7,0 skala Richter. Kekuatan gempa bumi tersebut menggerakkan air dengan kekuatan yang cukup untuk menimbulkan gelombang tsunami di laut.
2. Dasar laut harus terangkat atau turun akibat gempa. Di sinilah sering terjadi pertemuan lempeng tektonik bumi yang memungkinkan terjadinya pergerakan.
3. Episentrum gempa harus dekat dengan permukaan bumi, artinya gempa dapat berdampak pada benda-benda di permukaan, bukan di dalam kerak bumi.