Kamis 04 Jan 2024 19:15 WIB

Kasus Pembunuhan Perempuan di 2023 Didominasi Femisida Intim

Mayoritas kasus femisida intim berwujud kekerasan terhadap istri.

Kekerasan dalam rumah tangga (ilustrasi). Kasus mutilasi istri oleh suami di Malang, Jatim termasuk femisida, yaitu pembunuhan karena gendernya.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kekerasan dalam rumah tangga (ilustrasi). Kasus mutilasi istri oleh suami di Malang, Jatim termasuk femisida, yaitu pembunuhan karena gendernya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komnas Perempuan menyatakan bahwa femisida intim menempati posisi teratas dalam kasus pembunuhan terhadap perempuan selama 2023. Femisida merupakan pembunuhan terhadap perempuan yang dilakukan oleh pasangannya ataupun mantan pasangannya.

"Pada 2023, diberitakan femisida intim menempati pemberitaan tertinggi, yaitu pembunuhan yang dilakukan oleh suami, mantan suami, pacar, mantan pacar, atau pasangan kohabitasi yang mencapai 67 persen dari keseluruhan kasus femisida diberitakan atau 109 kasus," kata Anggota Komnas Perempuan Siti Aminah Tardi saat dihubungi di Jakarta, Kamis (4/1/2023).

Baca Juga

Femisida intim ini terdiri atas jenis kekerasan terhadap istri sebanyak 64 kasus, kekerasan mantan pacar sebanyak 11 kasus, dan kekerasan mantan suami sebanyak 1 kasus. Lalu, ada 33 kasus kekerasan dalam berpacaran.

"Yang paling banyak adalah jenis femisida intim, yaitu femisida yang dilakukan suami, mantan suami, pacar, atau mantan pacar," kata Siti Aminah.

Menurut pihaknya, fakta tersebut menunjukkan bahwa relasi perkawinan dan relasi pacaran menjadi salah satu relasi yang tidak aman bagi perempuan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement