Jumat 05 Jan 2024 11:16 WIB

Tabrakan Kereta di Bandung, Tewaskan Masinis, Asisten Masinis dan Pramugara

28 orang mengalami luka-luka dalam peristiwa tersebut

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Penampakan Kereta Api Turangga yang mengalami tabrakan dengan Kereta Api lokal Cicalengka di petak Jalan Cicalengka-Haurpuguh, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2024).
Foto: Republika/ M Fauzi Ridwan
Penampakan Kereta Api Turangga yang mengalami tabrakan dengan Kereta Api lokal Cicalengka di petak Jalan Cicalengka-Haurpuguh, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tabrakan Kereta Api Turangga dengan Kereta Api Commuter Line di petak Jalan Cicalengka, Haurpugur, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2024) menelan korban jiwa. Yakni, tiga orang korban meninggal dunia dan 28 orang mengalami luka-luka dalam peristiwa tersebut. Semua korban, dievakuasi ke RSUD Cicalengka dan sejumlah rumah sakit lainnya.

Pantauan Republika, petugas gabungan tengah melakukan evakuasi gerbong kereta api. Terlihat tabrakan menyebabkan kereta api lokal keluar dari jalur lintasan kereta dan sebagian badannya masuk ke area persawahan.

Baca Juga

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan korban meninggal dunia yaitu seorang masinis, asisten masinis di Kereta Api Commuter Line, dan satu orang pramugara di Kereta Api Turangga. Sedangkan 28 orang penumpang lainnya mengalami luka-luka ringan.

"Meninggal satu masinis, asisten masinis KRD, satu pramugara dan 28 orang luka-luka," ujar Ibrahim di lokasi kejadian, Jumat (5/1/2024).

Ia menjelaskan peristiwa tabrakan terjadi pukul 06.03 Wib antara Kereta Api Turangga jurusan Surabaya-Gubeng-Bandung dengan kereta api lokal Padalarang-Cicalengka. Ibrahim mengatakan korban meninggal dunia sudah berhasil dievakuasi ke rumah sakit. Mereka yaitu masinis kereta api lokal Julian Dwi Setiono, asisten masinis kereta api lokal Ponisan serta pramugara Andrian.

Sedangkan korban luka ringan yang dievakuasi sebanyak 28 orang ke sejumlah rumah sakit. Total penumpang di Kereta Api Turangga sebanyak 287 orang dan kereta api lokal KRD Padalarang-Cicalengka 191 orang.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement