REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Palang Merah Indonesia (PMI) mengerahkan sejumlah personel untuk membantu proses penanganan evakuasi kecelakaan kereta api di wilayah Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2024). Selain menerjunkan personel, PMI juga menyiagakan ambulans untuk membantu proses evakuasi korban kecelakaan kereta itu.
Menurut Kepala Seksi Bantuan dan Penanggulangan Bencana PMI Kota Bandung Usep Iman, pihaknya menerjunkan 25 personel untuk membantu proses evakuasi di lapangan. Selain itu, pihaknya juga telah menyiagakan tiga unit ambulans untuk mengevakusi korban ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Sebanyak 25 personel relawan PMI gabungan dikerahkan dilokasi untuk membantu proses evakuasi korban, serta tiga unit ambulans disiagakan untuk evakuasi korban ke tempat rujukan pelayanan kesehatan terdekat," ujar Usep melalui keterangan tertulis.
Usep mengatakan, pengerahan relawan itu dilakukan untuk membantu petugas gabungan lainnya dalam melakukan evakuasi. Para personel PMI juga akan bertugas melakukan pertolongan pertama terhadap korban.
Hingga saat ini, kata dia, relawan PMI gabungan dari Kota dan Kabupaten Bandung masih berada di lokasi dan terus berkoordinasi petugas di lapangan. "Dalam menbantu proses evakuasi dan pertolongan pertama, kami juga terus berkoordinasi dengan instansi pemerintahan terkait," katanya.
Usep menjelaskan, para personel PMI di lapangan telah dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan evakuasi. Selain melakukan evakuasi dan pertolongan pertama, para personel PMI juga melalukan asesmen dan dukungan psikososial kepada para penumpang yang saat ini selamat dari kecelakaan itu.
Sebelumnya, kecelakaan antara KA Turangga relasi Surabaya-Bandung dengan KA Commuter Line Bandung Raya terjadi pada Jumat sekitar pukul 06.39 WIB. Diketahui, dua kereta itu beradu di wilayah Desa Cikuya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, tepatnya di KM 181 + 5/4.
Dari data kepolisian, terdapat tiga orang meninggal dunia akibat kecelakaan itu. Sementara itu, sebanyak 28 orang dilaporkan mengalami luka-luka.