REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Saat ini banyak yang memperdebatkan apakah penting membantu saudara dan kerabat lainnya dalam memenuhi kebutuhan atau untuk kebutuhan lain.
Di antara bantuan adalah memberikan sedekah. Bahkan, ada pula yang tidak sepakat bagi seseorang yang sudah berumah tangga masih membantu orang tua dan kerabat-kerabatnya.
Padahal bersedakah adalah salah satu cara pembuka pintu rezeki. Buku Dahsyatnya Amalan Pembuka Rezeki karya KH Arifin Ilham dan Muhammad Nurani menjelaskan bahwa jika sedekah tepat sasaran maka rezekinya akan dipermudah. Dan bersedekah kepada kerabat yang masih kesusahan masuk sasaran sedekah di urutan kedua.
Ada banyak hadits yang menerangkan tentang anjuran memberikan sedekah kepada kerabat dekat. Bahkan pahala bersedekah kepada kerabat lebih banyak dibandingkan kepada kaum miskin.
Sebagaimana hadis Rasulullah SAW. Dari Salman bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الصَّدَقَةَ عَلَى الْمِسْكِينِ صَدَقَةٌ وَعَلَى ذِي الرَّحِمِ اثْنَتَانِ صَدَقَةٌ وَصِلَةٌ
“Sesungguhnya sedekah kepada orang miskin pahalanya satu sedekah, sedangkan sedekah kepada kerabat pahalanya dua; pahala sedekah dan pahala menjalin hubungan kekerabatan.” (HR An Nasai, At Tirmidzi dan Abu Dawud).
Namun tidak boleh ditelan mentah-mentah mengenai hadis yang mengutamakan bersedekah kepada kerabat daripada orang lain. Ada beberapa syarat dan pertimbangan yang harus diperhatikan.
Ibnu Hajar dalam kitab Fath Al Bari ketika menjelaskan tentang hadits-hadits yang menerangkan bersedekah kepada kerabat. Kata Ibnu Hajar "Setelah kita mendengar kabar demikian, sesungguhnya tidaklah bersedekah kepada sanak kerabat lebih utama secara mutlak. Akan tetapi keutamaan itu dapat dilihat kadar kebutuhan dan manfaat itu sendiri."
Baca juga: Suka Bangun Malam Hari Kemudian Ingin Tidur Lagi, Baca Doa Rasulullah SAW Ini
Oleh karena itu merujuk kepada penjelasan Ibnu Hajar tersebut dengan terang menyatakan bahwa harus dilihat sisi kebutuhan terlebih dahulu.
Dibenarkan tidak bersedekah kepada kerabat jika kebutuhannya tidak mendesak. Beberapa contoh yang bisa dijadikan pertimbangan adalah untuk kebutuhan sehari-hari.
Baca juga: Suka Bangun Malam Hari Kemudian Ingin Tidur Lagi, Baca Doa Rasulullah SAW Ini
Namun urutan pertama sasaran sedekah adalah kepada para penuntut ilmu agama. Pada masa Rasulullah SAW ada dua saudara yang salah satunya selalu mendatangi Rasulullah SAW untuk belajar, sementara satunya lagi bekerja. Dan ia mengadu kepada Nabi. Maka, Nabi pun menjawab, "Pasti engkau diberi rezeki sebab dia.”
Maksud perkataan Nabi SAW tentang aduan salah satu saudaranya yang bekerja adalah rezeki yang didapatkan dia hasil dari bekerja sebab karena disedekahkan kepada saudaranya yang hanya menuntut ilmu. Oleh karena itu, bersedelah kepada orang yang menuntut ilmu justru akan membukakan pintu rezeki.