REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN ----Rute penerbangan Bandung-Pangandaran sudah mulai beroperasi sejak akhir Desember 2023. Penerbangan itu dijadwalkan setiap Senin dan Jumat setiap pekannya. Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengaku akan memanfaatkan transportasi udara itu untuk menggaet wisatawan kelas menengah atas ke Kabupaten Pangandaran.
Menurut Jeje, ketersediaan transportasi udara sangat penting untuk wisatawan kelas menengah atas, karena faktor kemudahan dan waktu yang lebih cepat. "Selama ini, kelas menengah atas lebih mudah ke Bali, karena hanya satu jam," ujar Jeje saat proses peresmian penerbangan Bandung-Pangandaran menggunakan maskapai Susi Air, Jumat (5/1/2024).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Republika, tiket pesawat untuk rute Bandung-Pangandaran atau sebaliknya dijual dengan harga sekitar Rp 730.000 per orang. Penerbangan hanya tersedia pada Senin dan Jumat.
Pesawat akan berangkat dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, pada pukul 09.15 WIB dan sampai di Bandara Nusawiru, Pangandaran, pada pukul 10.00 WIB. Setelah itu, pesawat Susi Air akan kembali terbang dari Bandara Nusawiru pada pukul 10.30 dan sampai di Bandara Husein Sastranegara pada pukul 11.15 WIB.
Jeje meyakini penerbangan dengan pesawat propeller Caravan berkapasitas 12 orang penumpang itu akan mendukung sektor pariwisata di Kabupaten Pangandaran. Apalagi, saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran terus berupaya melakukan penataan objek wisata.
"Terutama (pantai) Madasari kami kembangkan jadi objek wisata premium," kata dia.
Selain akan mendukung sektor pariwisata, kata dia, penerbangan Bandung-Pangandaran juga dinilai akan mempermudah koordinasi antara Pemkab Pangandaran dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar). Para pejabat di lingkungan Pemkab Pangandaran yang ingin pergi ke Bandung untuk menghadiri rapat dan lainnya, atau sebaliknya, disebut akan lebih mudah.
"Dengan pesawat, saya bisa bolak balik Bandung-Pangandaran. Saya kira ini sangat membantu. Namun, saya minta jam disesuaikan," kata Jeje.