Sabtu 06 Jan 2024 15:00 WIB

Israel Didesak Buka Akses Jurnalis yang Terluka untuk Dirawat di Luar Gaza

Sedikitnya 25 jurnalis yang terluka sangat membutuhkan pengobatan di luar negeri.

Warga menaruh bunga mawar di atas sejumlah foto jurnalis Gaza, Palestina yang tewas saat bertugas pada aksi damai di Solo, Jawa Tengah, Ahad (17/12/2023).
Foto: ANTARAFOTO/Maulana Surya
Warga menaruh bunga mawar di atas sejumlah foto jurnalis Gaza, Palestina yang tewas saat bertugas pada aksi damai di Solo, Jawa Tengah, Ahad (17/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Palestinian Journalists Syndicate mengingatkan bahwa kematian jurnalis Akram al-Shafi memperlihatkan dengan jelas penderitaan jurnalis yang terluka di Gaza. Jurnalis Palestina, Akram al-Shafi, meninggal akibat luka kritis selama serangan dan pengepungan rumah sakit Al-Shifa di Gaza yang dilakukan Israel.

Melalui pernyataannya, Palestinian Journalists Syndicate mengimbau semua pihak terkait untuk menekan otoritas pendudukan agar memfasilitasi akses keluar bagi jurnalis yang terluka akibat agresi guna mendapatkan perawatan di luar Jalur Gaza. Sindikat mencatat bahwa pendudukan Israel menolak permintaan pemindahan medis yang diajukan untuk al-Shafi.

Baca Juga

photo
Foto satelit memperlihatkan kehancuran bangunan di kompleks medis Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, pada 26 November 2023. - (AP Photo/Maxar Technologies)

Menurut Sindikat, sedikitnya 25 jurnalis yang terluka sangat membutuhkan pengobatan di luar negeri. Kematian al-Shafi menambah jumlah jurnalis yang gugur selama agresi Israel menjadi 103 orang.

sumber : Antara, WAFA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement