REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pejabat kesehatan dan serikat wartawan Gaza mengatakan serangan udara Israel terhadap sebuah mobil di Rafah menewaskan dua jurnalis Palestina yang sedang meliput. Hamza Al Dahdouh dan Mustafa Thuraya merupakan wartawan lepas.
Al Dahdouh bekerja lepas untuk Aljazirah dan putra dari kepala koresponden Palestina untuk jaringan media yang berbasis Qatar itu, Wael Al Dahdouh. Wartawan lepas lainnya Hazem Rajab terluka. Angkatan Bersenjata Israel (IDF) belum merespons permintaan komentar.
Operasi militer Israel ke Gaza merupakan serangan paling mematikan bagi jurnalis. Organisasi independen Komite Perlindungan untuk Jurnalis (CPJ) mengatakan hingga Sabtu (6/1/2024) kemarin sudah 77 jurnalis dan pekerja media yang tewas dalam konflik tersebut, 70 wartawan Palestina, 4 Israel, dan 3 Lebanon.
Kantor media Pemerintah Gaza yang dikelola Hamas mengatakan dua kematian terbaru menambah korban jiwa jurnalis akibat serangan Israel menjadi 109 orang. Video yang diunggah Aljazirah di Youtube menunjukkan Wael Al Dahdouh menangis di samping jenazah putranya.
Usai pemakaman dalam pidato yang disiarkan televisi ia mengatakan jurnalis di Gaza akan melanjutkan pekerjaan mereka. "Seluruh dunia harus melihat apa yang terjadi di sini," katanya, Ahad (7/1/2024).
Wael Al Dahdouh dikenal masyarakat seluruh Timur Tengah bahkan dunia setelah bulan lalu keluarganya meninggal dalam serangan Israel. Ia mengetahui istri, putranya yang lain, putrinya dan cucunya tewas dalam serangan Israel saat ia sedang memberikan laporan langsung.
Jurnalis visual Reuters Issam Abdallah salah satu wartawan yang tewas dalam serangan Israel. Warga Lebanon itu tewas usai ditembak tank Israel saat sedang meliput di perbatasan pada 13 Oktober lalu.