Selasa 09 Jan 2024 17:11 WIB

Simak, Bagaimana Alquran Bedakan Antara Hujan Pembawa Petaka dan Manfaat 

Alquran membedakan fungsi hujan dalam penerapan diksinya

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Bada hujan ilustrasi. Alquran membedakan fungsi hujan dalam penerapan diksinya
Foto:

Contoh  ayat yang menggunakan al-ghayts

QS Luqman ayat 34

اِنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗ عِلْمُ السَّاعَةِۚ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْاَرْحَامِۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَاا تَكْسِبُ غَدًاۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌۢ بِاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ ࣖ

"Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari Kiamat; dan Dia yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Mahamengetahui, Mahamengenal."

QS Asy-Syura ayat 28

وَهُوَ الَّذِيْ يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْۢ بَعْدِ مَا قَنَطُوْا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهٗ ۗوَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيْدُ

"Dan Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Mahapelindung, Mahaterpuji."

Contoh ayat Alquran yang gunakan al-mathar

QS An Nisa ayat 102

وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ اِنْ كَانَ بِكُمْ اَذًى مِّنْ مَّطَرٍ اَوْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَنْ تَضَعُوْٓا اَسْلِحَتَكُمْ وَخُذُوْا حِذْرَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ اَعَدَّ لِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابًا مُّهِيْنًا

"...Dan tidak mengapa kamu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat suatu kesusahan karena hujan atau karena kamu sakit, dan bersiap siagalah kamu. Sungguh, Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu."

QS Al Ahqaf ayat 24

فَلَمَّا رَاَوْهُ عَارِضًا مُّسْتَقْبِلَ اَوْدِيَتِهِمْ قَالُوْا هٰذَا عَارِضٌ مُّمْطِرُنَا ۗبَلْ هُوَ مَا اسْتَعْجَلْتُمْ بِههٖ ۗرِيْحٌ فِيْهَا عَذَابٌ اَلِيْمٌۙ

"Maka ketika mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, mereka berkata, “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita.” (Bukan!) Tetapi itulah azab yang kamu minta agar disegerakan datangnya (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih."

QS Asy-Syu'ara ayat 173

وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَّطَرًاۚ فَسَاۤءَ مَطَرُ الْمُنْذَرِيْنَ

"Dan Kami hujani mereka (dengan hujan batu), maka betapa buruk hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu."

QS An Naml ayat 5

اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ لَهُمْ سُوْۤءُ الْعَذَابِ وَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ هُمُ الْاَخْسَرُوْنَ

"Mereka itulah orang-orang yang akan mendapat siksaan buruk (di dunia) dan mereka di akhirat adalah orang-orang yang paling rugi."

QS Hud ayat 82

فَلَمَّا جَاۤءَ اَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِّنْ سِجِّيْلٍ مَّنْضُوْدٍ

"Maka ketika keputusan Kami datang, Kami menjungkirbalikkannya negeri kaum Lut, dan Kami hujani mereka bertubi-tubi dengan batu dari tanah yang terbakar."

QS Al Hijr ayat 74

فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِّنْ سِجِّيْلٍ

"Maka Kami jungkirbalikkan (negeri itu) dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras."

Serupa tapi tak sama

Dr Ahmed Mukhtar Omar dalam rr menjelaskan, banyak ahli bahasa berpendapat bahwa kata al-mathar dan al-ghayts memang adalah sinonim dan memiliki arti yang identik. Namun jika menelusuri kata yang digunakan dalam Alquran, terdapat suatu ciri khas yang membedakan keduanya dari aspek asal usul maknanya. 

Al-Qurtubi mengutip Al-Mawardi yang menyebutkan bahwa al-ghayts adalah sesuatu yang bermanfaat di waktu yang tepat. Sedangkan al-mathar bisa bermanfaat atau merugikan pada waktunya dan di luar waktunya. (Al-Jami' fi Ahkam Al-Qur'an)

"Karena itu, tidak ada keraguan bahwa Alquran mendukung perbedaan makna tersebut, dan ini merupakan indikasi bahwa Al-ghayts mengacu pada kemanfaatan, sedangkan Al-mathar mengacu pada keburukan," demikian penjelasan Dr Ahmed Mukhtar Omar.

 

Sumber: masrawy

photo
Cara melaksanakan sholat minta hujan (istisqa). - (Kurnia Fakhrini/Republika)

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ ءَاَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُوْنِيْ وَاُمِّيَ اِلٰهَيْنِ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗقَالَ سُبْحٰنَكَ مَا يَكُوْنُ لِيْٓ اَنْ اَقُوْلَ مَا لَيْسَ لِيْ بِحَقٍّ ۗاِنْ كُنْتُ قُلْتُهٗ فَقَدْ عَلِمْتَهٗ ۗتَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِيْ وَلَآ اَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِكَ ۗاِنَّكَ اَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah?” (Isa) menjawab, “Mahasuci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 116)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement