Rabu 10 Jan 2024 13:00 WIB

Kritik Pedas Netralitas TNI-Polri, Megawati: Emangnya Rakyat Mau Kamu Pentungin?

Megawati melihat ada upaya kontestasi nasional jadi alat melanggengkan kekuasaan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berbincang bersama Bakal calon Wakil Presiden Mahfud MD usai melakukan pendaftaran bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Umum 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Kamis (19/10/2023). Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menjadi pasangan kedua yang mendaftar di KPU sebagai bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024. Sebelumnya pasangan Anies- Muhaimin (AMIN) juga mendaftar pada hari ini.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berbincang bersama Bakal calon Wakil Presiden Mahfud MD usai melakukan pendaftaran bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Umum 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Kamis (19/10/2023). Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menjadi pasangan kedua yang mendaftar di KPU sebagai bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024. Sebelumnya pasangan Anies- Muhaimin (AMIN) juga mendaftar pada hari ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, mengatakan rakyat merupakan pemilik kedaulatan tertinggi dalam Pemilu 2024. Namun, ia melihat adanya kegelisahan dari rakyat yang diintimidasi oknum aparatur negara.

Ia berkaca terhadap kasus seorang Ketua RT di Jawa Tengah yang diintimidasi oleh aparat. Menurut dia, kasus tersebut menunjukkan adanya aparatur negara yang tak menjalankan kewajibannya dengan baik.

Baca Juga

"Emangnya rakyat mau kamu pentungin haahh? penjajah boleh kamu tembak, tapi kalau rakyat no, no, no," kata Megawati dalam sambutannya di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Rabu (10/1/2024).

"Ingat loh, ini saya masukkan message saya dan pasti harus tahu siapa yang melakukan hal-hal seperti itu. Ini adalah negara merdeka dan berdaulat, tidak ada sebagian yang merasa berkuasa, kekuasaan itu berada di tangan rakyat," sambungnya menegaskan.