Jumat 12 Jan 2024 14:32 WIB

Memperkaya Komunitas Bahasa Isyarat dengan Machine Learning

Inovasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata pada masyarakat.

Red: Setyanavidita livicansera
Pemaparan hasil penelitian mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas Ma Chung Malang, Jawa Timur, Nico Alexander, yang mengembangkan
Foto: Dok Universitas Ma Chung
Pemaparan hasil penelitian mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas Ma Chung Malang, Jawa Timur, Nico Alexander, yang mengembangkan

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas Ma Chung Malang, Jawa Timur, Nico Alexander, mengembangkan machine learning atau pembelajaran mesin untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan bahasa isyarat BISINDO.

Penelitian Nico berjudul “Penggunaan Machine Learning dalam Klasifikasi Bahasa Isyarat BISINDO menggunakan Kamera” ini, menjadi sorotan karena potensinya dalam membantu komunitas yang membutuhkan serta menginspirasi pengembangan teknologi masa depan. “Proses penelitian yang saya lakukan tidak mudah. Dalam mengembangkan proyek ini dengan akurat, saya perlu membuat dataset yang akurat dengan melibatkan konsultasi bersama tokoh bahasa isyarat Kota Malang,” kata Nico dalam keterangan diterima di Malang, Jumat (12/1/2024).

Baca Juga

Dari konsultasi ini, ia kemudian mengajarkan gerakan bahasa isyarat kepada empat orang responden. Nico mengaku memiliki motivasi yang kuat untuk menerapkan penelitiannya guna memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.

Dalam penelitian ini, ia didampingi dua dosen pembimbing, yakni Romy Budhi Widodo yang sebelumnya mengembangkan tetikus untuk difabel dan Windra Swastika, berkolaborasi dengan tokoh bahasa isyarat dari komunitas Gerkatin Kota Malang Sumiyati. Kolaborasi ini sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dataset yang akurat.