REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mencatat 2.066 orang warga Provinsi Riau terpaksa harus mengungsi akibat banjir dan mereka bagian dari total warga daerah itu yang terdampak banjir sebanyak 131.834 jiwa. "Dari data yang kami himpun 2.066 jiwa warga mengungsi itu berasal dari enam kabupaten/kota di Riau, dominan asal Kabupaten Pelalawan," kata Kepala pelaksana BPBD Riau M Edy Afrizal dalam keterangnya di Pekanbaru, Senin (15/1/2024).
Ia mengatakan, warga Riau yang masih mengungsi tersebut yakni di Kota Dumai sebanyak 88 jiwa, Kabupaten Indragiri Hulu 424 jiwa, Kabupaten Rokan Hiir 572 jiwa, Kabupaten Pelalawan 870 jiwa, Kabupaten Siak 40 jiwa dan Kabupaten Bengkalis 72 jiwa. Sedangkan untuk rumah yang terdampak banjir katanya tercatat 32.303 unit, fasilitas kesehatan enam unit, fasilitas pendidikan 49 unit serta fasilitas umum 79 unit.
Gubernur Riau Edy Natar Nasution yang melakukan peninjauan bencana banjir di Jl Lintas Timur Kilometer 75 Kabupaten Pelalawan mengatakan banjir yang terjadi bukan siklus 5 tahun namun 20 tahun dan kondisi saat ini termasuk agak ekstrem.
"Kita prihatin dan ada beberapa daerah kabupaten yang meningkatkan status menjadi tanggap darurat," kata Edy.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Riau menetapkan status siaga darurat banjir mulai 22 Desember 2023 sampai 31 Januari 2024 atau selama 40 hari dengan tetap memantau situasi dan kondisi terkini. Sementara itu, berdasarkan informasi dari BMKG Stasiun Pekanbaru menyebutkan banjir di Riau akan terjadi sampai akhir Januari 2024, oleh karena itu Gubernur Riau mengajak seluruh instansi terkait dan masyarakat untuk bergerak bersama sama.
"Sebab situasi ini tidak bisa diduga, bahkan pada beberapa daerah juga terjadi banjir dan Pemerintah Provinsi Riau telah memberikan bantuan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak," katanya.