Sabtu 20 Jan 2024 02:15 WIB

Tujuh Golongan yang Selalu Ada dalam Naungan Allah SWT

Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Banteni menyampaikan hadits Nabi Muhammad.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Hujan musim dingin yang lebih lebat dari biasaya telah membuat banyak bunga dan tumbuhan bermekaran di gurun pasir Arab Saudi. Bunga-bunga ungu atau lavender liar telah menyelimuti padang pasir Arab Saudi bagian Utara.
Foto: Twitter @Saudi_GoodNews
Hujan musim dingin yang lebih lebat dari biasaya telah membuat banyak bunga dan tumbuhan bermekaran di gurun pasir Arab Saudi. Bunga-bunga ungu atau lavender liar telah menyelimuti padang pasir Arab Saudi bagian Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Banteni dalam kitab Nashaihul Ibad menyampaikan sebuah hadits riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu yang bersumber langsung dari Nabi Muhammad SAW. Hadits tersebut menjelaskan tujuh golongan manusia yang selalu ada dalam naungan Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda, "Tujuh golongan akan selalu berada dalam naungan Allah di bawah naungan 'Arsy-Nya nanti pada hari yang tiada lagi naungan melainkan naungan Allah. Yaitu imam yang adil, pemuda yang baru tumbuh beribadah kepada Allah SWT, orang yang zikir kepada Allah di tempat yang sepi sampai mencucurkan air mata karena takut kepada Allah, orang yang jiwanya tertambat pada masjid, jika ia keluar dari masjid maka akan segera kembali lagi, orang yang memberikan sedekah secara rahasia sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diberikan oleh tangan kanannya itu, dua orang yang saling menyayangi karena Allah, berkumpul dan berpisah karena Allah, dan laki-laki yang diajak perempuan cantik (untuk berbuat zina dengannya) tapi ia malah menolaknya dan mengatakan, 'Sungguh aku takut kepada Allah SWT'."

Baca Juga

Imam yang adil dalam hadits itu maksudnya adalah setiap orang yang menangani urusan umat Islam, baik para pejabat atau seorang hakim. Orang yang tekun beribadah sejak usia muda, maksudnya dikhususkan kepada pemuda karena masa muda adalah waktu ketika dorongan syahwat sedang sangat kuat.

Orang yang selalu ingat kepada Allah dengan lisannya atau dengan hatinya, terutama dalam keadaan yang sepi (menyendiri), yang tidak dilihat oleh siapapun kecuali oleh Allah sampai meneteskan air mata karena takut kepada Allah SWT.

Orang yang jiwanya tertambat di masjid, yakni hatinya sangat menyukai masjid dan selalu berjamaah di masjid. Orang yang memberikan sedekah secara diam-diam, sehingga seolah-olah tangan kirinya tidak mengetahui apa yang telah diperbuat oleh tangan kanannya, yakni jika tangan kiri diumpamakan sebagai orang yang bangun, maka ia tidak mengetahui sedekah tangan kanan karena tersembunyi. Menurut pendapat lain, maksudnya adalah sedekah tanpa diketahui orang lain.

Dua orang yang saling menyayangi...

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement