Senin 22 Jan 2024 14:10 WIB

Respons Istana Soal Kabar Akun Medsos Kemhan Kampanyekan Prabowo-Gibran

Istana menegaskan bahwa netralitas seluruh kementerian mesti dijaga di tahun politik.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana saat memberikan keterangan pers di gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (16/1/2024).
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana saat memberikan keterangan pers di gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (16/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akun X resmi milik Kementerian Pertahanan diduga mengkampanyekan pasangan calon Prabowo-Gibran dengan tagar PrabowoGibran2024.  Menanggapi hal itu, Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana mengatakan, insiden tersebut agar dievaluasi oleh internal Kementerian Pertahanan.

"Supaya dievaluasi oleh internal Kemhan soal itu," kata Ari saat memberikan keterangan di gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (22/1/2024).

Baca Juga

Ia pun menegaskan bahwa netralitas seluruh kementerian dan lembaga, termasuk ASN, TNI dan Polri harus dijaga di tahun politik dan menjelang pencoblosan Pilpres 2024 saat ini. "Ya kita harus menyadari era sekarang ini era kompetisi politik, pemilu, betul-betul harus dijaga netralitas dari seluruh kementerian lembaga, termasuk juga ASN, TNI, Polri," ujarnya.

Selain itu, dalam arahannya, Presiden Jokowi juga sangat tegas menekankan agar menjaga netralitas ASN, TNI-Polri. "Arahan Presiden tegas sekali. Netralitas ASN, TNI-Polri menjadi satu prinsip penting yang harus dijaga kementerian lembaga," kata Ari.

Seperti diketahui, beredar postingan akun Kemhan di media sosial yang diduga mengkampanyekan paslon Prabowo dan Gibran. Dalam postingan tersebut, Kemhan mengunggah gambar rumah prajurit TNI AU disertai hastag seperti PrabowoGibran2024, PrabowoSubianto, MenhanPrabowo, KSAU, Kemhan, KemhanRI, TNIAU.

Namun, postingan yang diduga diunggah pada Ahad (21/1/2024) pagi itu kini sudah dihapus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement