REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Momen Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diharapkan dapat berjalan damai. Kepala Polda (Kapolda) DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan tak ingin karena pemilu ini justru muncul konflik sosial atau bentrokan di tengah masyarakat.
“Sebagai Kapolda, saya ingatkan bahwa jangan ada konflik sosial di DIY. Silakan sampaikan gagasan-gagasan yang ada, namun jangan sampai ada bentrokan secara fisik,” kata Kapolda.
Hal itu juga ditekankan Kapolda saat menjadi pembicara dalam acara “Demi Indonesia Cerdas Memilih”, yang digelar di Karaton Ballroom Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Kamis (25/1/2024).
Kegiatan itu juga menghadirkan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DIY Mohammad Najib, Panglima Kodam (Pangdam) IV/Diponegoro Mayjen TNI Tandyo Budi Revita, dan Kepala Kejaksaan DIY Ponco Hartanto.
Selain itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sujito dan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) DIY Hazwan Iskandar Jaya. Acara itu membahas tema “Penguatan Literasi Pemilu di Tengah Ingar Bingar Informasi” dan “Menuju Pemilu Damai di Yogyakarta”.
Kapolda mengatakan, Polda DIY mengedepankan langkah-langkah preventif dalam upaya pengamanan tahapan pemilu 2024. Polda DIY juga berkoordinasi dengan instansi terkait, juga bertemu dengan para pendukung partai politik.
Termasuk juga soal larangan penggunaan kendaraan knalpot brong saat kegiatan kampanye. “Kami juga punya langkah penegakan hukum. Namun, langkah tersebut kami anggap sebagai langkah terakhir,” kata Kapolda.