Jumat 26 Jan 2024 20:45 WIB

Fakta Baru, Wanita Tewas Dalam Peti Kemas di Tanjung Priok Ternyata Asal Papua

Pihak keluarga menunjukkan foto-foto yang mirip dengan korban.

Red: Teguh Firmansyah
Garis Polisi (ilustrasi)
Foto:

"Foto ini kami dapatkan dari pihak keluarga dan tentunya ini menjadi petunjuk terang kami dalam mengetahui identitas daripada korban," kata Ngurah.

Polres Pelabuhan Tanjung Priok masih berkoordinasi dengan Polres Fakfak untuk pengumpulan informasi dari pihak keluarga terkait dengan aktivitas maupun penyebab kematian serta bagaimana HG itu bisa sampai masuk dalam peti kemas yang dikirim ke Jakarta.

Selain foto, bukti dokumen yang dicermati pihak Kepolisian antara lain Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Identitas Berobat di RSUD Fakfak yang diserahkan pihak keluarga HG (38).

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, polisi menemukan informasi dari pihak keluarga bahwa mereka sudah kehilangan HG sekitar dua bulan, sebelum muncul kabar tentang penemuan jenazah dalam peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok.

Ngurah juga menyampaikan, pihaknya telah mendapat keterangan terkait HG sudah bercerai dengan suaminya dan tidak memiliki anak. Adapun pihak keluarga yang mencari HG di Fakfak berstatus kerabat dekat atau keponakan dari wanita tersebut.

Untuk membuktikan orang itu adalah paman dari jenazah wanita dalam peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok, polisi juga akan memintakan hasil tes DNA dari pihak keluarga yang sudah teridentifikasi di Fakfak.

"Nanti akan kami bandingkan dengan DNA korban yang ada di sini untuk kemudian hasilnya akan ke luar mungkin satu sampai dua minggu ke depan, untuk membuktikan kalau orang ini adalah pihak keluarganya," kata Ngurah.

Polres Pelabuhan Tanjung Priok pun membuka fitur pesan langsung (Direct Message/DM) media sosial @polrespelabuhantanjungpriok_ untuk warga yang ingin melaporkan kehilangan anggota keluarga yang memiliki ciri-ciri serupa dengan jenazah wanita dalam peti kemas kepada jajaran Polres Pelabuhan Tanjung Priok.

"Kami berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mencapai harapan kami yaitu memastikan penyebab dan waktu kematian jenazah dalam peti kemas ini secara cepat," kata Ngurah.

Sebelumnya, penyelidik Unit Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok menemukan jenazah wanita dalam peti kemas yang dikirimkan dalam kondisi kosong dari Surabaya sejak awal Januari dan ditumpuk di Pelabuhan Tanjung Priok hingga 16 Januari. Jenazah ditemukan petugas perusahaan jasa pengiriman berinisial MZ yang hendak melaksanakan proses muat barang ke dalam peti kemas.

Dokumen dari dokter forensik Rumah Sakit Polri menyatakan bahwa jenazah berjenis kelamin perempuan berusia 50-65 tahun, tinggi 153 sentimeter (cm), dengan rambut ikal beruban. Jenazah ditemukan tanpa tanda kekerasan pada kulit atau kerusakan organ hingga patah tulang.

Jenazah mengenakan celana pendek hitam ukuran 28 dan celana dalam berwarna coklat tua. Meskipun ditemukan tanda-tanda kekurangan oksigen, penyebab kematian belum dapat ditentukan.

Adapun rincian benda yang ditemukan di dalam peti kemas bersama jenazah antara lain satu tas selempang, satu sarung di dalam tas dan dua baju di dalam tas. Selain itu satu baju di luar tas tapi tidak dikenakan, satu celana pendek yang dikenakan, satu botol plastik kosong dan plastik berisi gula pasir.

"Bajunya dilepas di sini. Mungkin kepanasan ya, kami tidak tahu. Ini gulanya di sini dekat kaki, di sebelahnya ada botol plastik, mungkin air mineral yang sudah habis," kata Ngurah saat terakhir diwawancarai pada Selasa (23/1).

 

Date Publish : 2024-01-26 20:24:21

Pewarta : Abdu Faisal

Editor : Sri Muryono

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement