REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau nelayan tradisional agar meningkatkan kewaspadaan terhadap keselamatan menyusul tinggi gelombang Perairan Samudra Hindia Selatan Banten yang mencapai 4 meter. Gelombang tinggi itu diperkirakan berlangsung mulai hari ini, Ahad (28/1/2024).
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Kelas I Serang Tatang Rusmana di Serang mengatakan, nelayan tradisional di pesisir Pantai Perairan Samudera Hindia Selatan Banten kurang bersahabat dengan ketinggian gelombang antara 2,5 meter sampai 4,0 meter (tinggi). Kondisi cuaca buruk tersebut cukup membahayakan bagi nelayan tradisional yang menggunakan perahu kecil dan bisa menimbulkan kecelakaan laut.
Karena itu, pihaknya mengingatkan nelayan pesisir Perairan Samudra Hindia Selatan Banten meliputi Pantai Sumur, Ujungkulon, Cikeusik, Binuangeun, Tanjung Panto, Suka Hujan, Cibobos, Cihara, Panggarangan, Bayah, Pulomanuk, dan Sawarna dapat meningkatkan kewaspadaan tinggi gelombang di perairan itu.
Selain itu juga nelayan di Perairan Selatan Banten dan Selat Sunda bagian Selatan tetap waspada dengan ketinggian gelombang 1,25 sampai 2,50 (sedang).
Sementara cuaca wilayah Banten dan sekitarnya berpotensi hujan dengan intensitas ringan pada siang hari dengan suhu udara rata-rata 24-34 derajat Celsius dan tingkat kelembapan 55-95 persen.
Selain itu, kata dia, angin bergerak dari arah barat laut dengan kecepatan 5-30 kilometer per jam.
Potensi hujan dengan intensitas ringan pada siang hari, antara lain Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kota Serang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Cilegon, dan Kota Tangerang Selatan.
BMKG telah mengeluarkan peringatan dini waspada hujan lebat disertai angin kencang dan petir yang terjadi di Kabupaten Lebak. Peluang cuaca buruk tersebut pada sore hari dan bisa menimbulkan bencana alam hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, angin kencang, dan gelombang tinggi.
Penyeberangan Merak (Banten) dan Bakauheni (Lampung) relatif normal dan aman, karena tinggi gelombang Selat Sunda bagian utara mencapai 1,25 meter (rendah).