Senin 29 Jan 2024 06:25 WIB

Surya Paloh dan Jusuf Kalla Kompak Temani Anies Kampanye Akbar di Bandung

Paloh menekankan ada persatuan di atas pemilu yang harus diperjuangkan.

Rep: Eva Rianti/ Red: Agus raharjo
Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan) bersma Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (tengah) dan mantan Wapres Jusuf Kalla mengikuti kampanye akbar Partai Nasdem di Lapangan Tegallega, Bandung, Jawa Barat, Ahad (28/1/2024). Dalam kampanye akbar di Kota Bandung tersebut, Anies Baswedan juga bersilaturahim dengan tokoh agama dan budayawan Bandung.
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan) bersma Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (tengah) dan mantan Wapres Jusuf Kalla mengikuti kampanye akbar Partai Nasdem di Lapangan Tegallega, Bandung, Jawa Barat, Ahad (28/1/2024). Dalam kampanye akbar di Kota Bandung tersebut, Anies Baswedan juga bersilaturahim dengan tokoh agama dan budayawan Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh ‘turun gunung’ menemani capres nomor urut 1, Anies Baswedan, melakukan kegiatan kampanye akbar di Bandung, Jawa Barat, pada Ahad (28/1/2024). Dalam kesempatan itu, Surya Paloh menyampaikan orasi dengan menekankan pentingnya menjaga demokrasi dan sosok Anies yang dianggap tepat menjadi pemimpin negara republik ini.

Tak hanya Surya Paloh yang ‘turun gunung’, hadir pula Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK). Keduanya kompak memberi dukungan dengan mendampingi Anies di acara kampanye akbar yang digelar di Lapangan Tegallega itu.

Baca Juga

“Kita berada di lapangan ini hanya untuk mengekspresikan rasa kepedulian kita, rasa tanggung jawab kita kepada amanat konstitusi yaitu pada tanggal 14 Februari 2024 yang akan datang ialah pemilihan umum. Pemilu itu artinya adalah momentum yang amat tepat untuk memberikan evaluasi dan sekaligus tentunya koreksi perjalanan kehidupan kebangsaan yang telah kita lalui selama lima tahun,” kata Surya Paloh dalam orasinya, dikutip dari Jakarta, Ahad.  

Paloh menekankan tentang konsep demokrasi yang dibangun di negeri ini. Dia menyebut Partai Nasdem memiliki komitmen yang tinggi untuk menjalankan nilai-nilai demokrasi melalui visi misi perubahan yang saat ini digaungkan oleh pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar ‘AMIN’.

“Demokrasi tidak boleh dirusak oleh siapapun. Demokrasi mengatur, republik juga mengatur hak-hak pribadi, hak-hak keluarga, dan tentunya hak-hak publik. Kita tidak boleh mencampuradukkan antara hak pribadi, keluarga, dan tentu hak-hak publik,” ujarnya.

Ketum Nasdem menyebut, saat ini pihaknya tengah memperjuangkan komitmen kebangsaan untuk mewujudkan pemilu yang semakin berkualitas. Namun, di atas pemilu, Paloh menyebut yang utama diperjuangkan adalah persatuan.

“Persatuan jauh lebih penting daripada pemilu itu sendiri. Bagi Nasdem, persatuan keutuhan bangsa ini lebih mahal lebih hebat lebih harus terjaga daripada pemilu itu sendiri. Kita mempunyai komitmen dan konsistensi diri untuk menjalankan pemilu yang berkeadilan, bebas dari intervensi dari manapun,” kata dia.

Dalam kesempatan itu, Paloh turut menyampaikan tentang alasan dirinya memilih Anies Baswedan sebagai capres yang diusung dalam Pilpres 2024.

“Kenapa kita mencalonkan seorang Anies Baswedan? Jawabannya adalah dengan seluruh pertimbangan, dari hasil perenungan, seefektivitasnya apa yang saya pahami, dan usia dan pengalaman mengikuti pemilu yang sekian kalinya Anies adalah yang terbaik dari yang baik-baik,” tuturnya.

Mengusung Anies sebagai capres diakui Paloh beriringan dengan munculnya sejumlah tantangan dan rintangan yang dihadapi. Lantas, ia menekankan bahwa menang atau kalah adalah hal biasa dalam berkompetisi menghadapi kontestasi pemilu lima tahun sekali.

“Ini pesan saya sebagai ketua umum. Bangsa ini memerlukan keteladanan. Konsistensi apa yang ada di mulut, di bibir, di hati, dan di perbuatan, satu bahasa, satu kata, dan satu perbuatan. Inilah yang kita perjuangkan bersama,” terangnya.

Kehadiran Surya Paloh dan Jusuf Kalla dalam kampanye akbar tersebut diakui Anies menambah semangatnya dalam pemenangan Pilpres 2024. Anies mengatakan, peran keduanya sangat penting karena kedua tokoh tersebut dinilai mampu membaca suasana politik dan konsisten melakukan perubahan.

“Beliau (Surya Paloh) mengatakan tanda-tanda diperlukan perubahan 1,5 tahun yang lalu,” kata Anies.

Sementara itu, JK dinilai berpengalaman dalam kepemimpinan di Indonesia. JK, kata Anies, telah terlibat di dalam pemerintahan lebih dari 25 tahun. “Pak JK merasakan betul apa yang sedang terjadi dan sampai kepada sikap bahwa harus ada perubahan,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement