REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan menggelar debat kelima atau debat terakhir Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) pada Ahad (4/1/2024) pukul 19.00 WIB. Dalam ajang adu gagasan antarcapres itu, capres nomor urut 2, Prabowo Subianto mendapat kesempatan berbicara pertama.
"Nanti (kesempatan bicara pertama) akan dimulai dari Pak Prabowo Subianto," kata Komisioner KPU RI August Mellaz kepada wartawan usai rapat persiapan debat dengan perwakilan tim sukses pasangan calon dan media penyelenggara di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu (31/1/2024).
Mellaz menjelaskan, Prabowo bicara pertama karena dalam debat keempat giliran bicara pertama diberikan kepada cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar. KPU memang menggilir kesempatan berbicara pertama sejak gelaran debat pertama.
Mellaz mengatakan, tema besar debat kelima adalah kesejahteraan sosial, pembangunan SDM, dan inklusi. Adapun subtemanya adalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, kesejahteraan sosial, dan inklusi.
Moderator debat kelima adalah pembawa berita dari TvOne, yakni Andromeda Mercury dan Dwi Anggia. Gelaran debat akan ditayangkan secara langsung lewat stasiun televisi TvOne, ANTV, dan NET TV.
Mellaz menyebut, format debat pamungkas ini akan tetap sama dengan debat-debat sebelumnya. Adapun pertanyaan yang akan diajukan kepada para capres dibuat oleh 12 panelis.
Berikut ini nama panelis debat kelima Pilpres 2024:
1. Prof. Dr. Aminuddin Syam, SKM, M.Kes, M.Med.Ed. Dia adalah Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin sekaligus Ketua Umum Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) Periode 2022-2026.
2. Prof. Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D, Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2023-2027.
3. Bahruddin, inisiator Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah dan Anggota Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah (BAN PDM).
4. Damar Juniarto, S.Sos, akademisi di UPN Veteran Jakarta yang juga pendiri PIKAT Demokrasi dan Penasihat Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet).
5. Prof. Emiritus PM Laksono Ph.D, Guru Besar Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada.
6. Imam Prasodjo, Sosiolog Universitas Indonesia.
7. Onno Widodo Purbo. Ph.D, ahli Teknologi Informasi/Wakil Rektor Institut Teknologi Tangerang Selatan.
8. Dra. Reni Kusumowardhani M.Psi., Psikolog dari Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI).
9. Timboel Siregar, S.Si., S.H., M.M. Dia adalah Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) sekaligus Koordinator Advokasi BPJS Watch
10. Tolhas Damanik, M.Ed, Penasihat Hak Disabilitas pada General Election Network for Disability Access (AGENDA). Aktivis Disabilitas.
11. Drs. Tukiman Tarunasayoga MS, Ph.D. Dia merupakan dosen Pascasarjana Program Penyuluhan Pembangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan dosen Program Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
12. Prof. Vina Adriany, M.Ed, Ph.D, Guru Besar di bidang PAUD dan Gender, Universitas Pendidikan Indonesia.