Jumat 02 Feb 2024 20:10 WIB

Baznas Terima Donasi Dapur Kemanusiaan Sunlight Rp 1,5 Miliar

Donasi Sunlight dialokasikan untuk program kemanusiaan

Rep: Rahmat Fajar / Red: Nashih Nashrullah
Baznas RI Menerima Donasi Dapur Kemanusiaan Sunlight, di Kantor Baznas, Jakarta, Jumat (2/2/2024).
Foto: Republika/Rahmat Fajar
Baznas RI Menerima Donasi Dapur Kemanusiaan Sunlight, di Kantor Baznas, Jakarta, Jumat (2/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menerima donasi Dapur Kemanusiaan Sunlingt senilai Rp 1,5 Miliar. Donasi tersebut untuk dialokasikan kepada program-program kemanusiaan di Indonesia.

Ketua Baznas RI, Prof Noor Achmad menyambut baik donasi dari Sunlight tersebut. Ia menjelaskan donasi tersebut khusus diperuntukkan kegiatan kemanusiaan di Indonesia seperti bencana atau bantuan kepada fakir-miskin.

Baca Juga

"Tujuannya saling membantu karena dengan perang Palestina-Israel ada dampak," ujar Prof Noor saat penerimaan donasi, di Kantor Baznas RI, Jumat (2/2/2024).

Prof Noor mengatakan Sunlight yang merupakan produk Unilever sudah cukup lama ada di Indonesia. Mereka banyak menampung tenaga kerja. Dan di masa ekonomi belum pulih akibat Covid-19 dan perang Palestina-Israel, Sunlight juga terdampak termasuk terhadap tenaga kerja.

Oleh karena itu, Prof Noor berharap situasi kembali normal sehingga bisa banyak menampung tenaga kerja. Sebab Prof Noor khawatir karena saat ini banyak perusahaan yang mengurangi tenaga kerjanya. Akibatnya pengangguran kian bertambah 

"Yang kami khawatirkan kalau ada pengurangan tenaga kerja berarti menambah mustahik," kata Prof Noor.

Prof Noor menambahkan donasi yang dilakukan Sunlight ini akan mengurangi citra buruk Unilever yang dianggap pro Israel. Menurutnya, Unilever Indonesia hanya franchise yang tidak ada hubungannya dengan Israel. Bahkan Unilever Indonesia memberikan bantuan untuk Palestina Rp 3 Miliar.

"Itulah yang kami harapkan jangan sampai dampak itu juga berdampak ke Unilever Indonesia yang tentu saja ini franchisnya Indonesia tidak ada hubungannya dengan Israel. Yang kita lakukan adalah bagaimana menyelematkan manusia," Prof Noor menambahkan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement