Ahad 04 Feb 2024 18:20 WIB

Dukungan untuk Prabowo-Gibran Datang dari Ponpes Tambakberas Jombang

​​Nyai Machfudhoh melakukan tirakat untuk mendukung Prabowo-Gibran. 

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Irfan Fitrat
Kegiatan Mudzakarah Indonesia Maju untuk mendukung Prabowo-Gibran di Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Ulum Tambakberas, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Kegiatan Mudzakarah Indonesia Maju untuk mendukung Prabowo-Gibran di Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Ulum Tambakberas, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG — Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, memberikan dukungan agar pasangan calon presiden-wakil presiden (capres-cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bisa memenangkan Pemilu 2024. Diharapkan pemilu kali ini juga bisa berjalan satu putaran.

Sebagai bentuk dukungan, Ponpes Bahrul Ulum menggelar Mudzakarah Indonesia Maju, yang diisi istighatsah, khataman Alquran, dan doa bersama. Kegiatan itu diikuti ratusan santri, serta para kiai dan bu nyai yang merupakan jajaran pengasuh ponpes.

Baca Juga

Ketua Yayasan Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas KH Wafiyul Ahdi mengatakan, pihaknya mendoakan agar Prabowo-Gibran bisa memenangkan Pemilu 2024 dalam satu putaran. “Kita berusaha ndang (cepat) segera selesai, biar gak ruwet-ruwet. Tanggal 14 Februari 2024 selesai dan enggak ada putaran kedua lagi,” ujar Kiai Wafiyul Ahdi, dalam sambutannya.

KH Wafiyul mengajak para santrinya yang sudah mempunyai hak pilih untuk mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) dan menyalurkan hak suaranya. Para santri juga diminta mengajak keluarganya untuk memberikan dukungan terhadap Prabowo-Gibran.

“Kami mengkuti pilihannya Bu Nyai Machfudhoh. Apa pun yang beliau pilih biasanya selalu menang. Kami ikut apa dawuhnya beliau,” ujar Kiai Wafiyul.

Nyai Machfudhoh, yang merupakan jajaran Majelis Pengasuh Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas, mengaku sudah lama mengenal Prabowo. Ia mengeklaim Prabowo merupakan sosok yang terkagum-kagum dengan Nahdlatul Ulama (NU). “Ketika saya disentuh NU, apa pun akan saya lakukan. Walaupun usia saya sudah 80 tahun, tapi semangatnya enggak mau kalah dengan anak-anak,” ujar dia.

Menurut Nyai Machfudhoh, dirinya mendukung Prabowo karena yang bersangkutan memiliki perhatian tinggi terhadap dunia pesantren. Bahkan, Prabowo-Gibran disebut menjanjikan anggaran bantuan untuk pesantren-pesantren, jika terpilih sebagai presiden-wakil presiden.

Sebagai salah bentuk dukungan terhadap Prabowo-Gibran, Nyai Machfudhoh mengaku sudah melakukan tirakat dengan melaksanakan sholat seratus rakaat, disertai dzikir-dzikir tertentu. Tirakat itu pula yang dilakukannya saat memberikan dukungan terhadap Joko Widodo dalam dua pemilu sebelumnya.

Selain dukungan terhadap Prabowo-Gibran, dalam kegiatan di Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas itu juga dibacakan maklumat para santri dan pengasuh ponpes. Salah satu poinnya menyatakan perlunya keberlanjutan pemimpin nasional yang mempersatukan dan berpihak pada visi pembangunan Indonesia Emas 2045, yaitu penguatan sumber daya manusia (SDM), pemerataan pembangunan infrastruktur, dan pembangunan industri melalui hilirisasi komoditas.

Poin lainnya, perlunya penguatan kepemimpinan nasional yang sesuai dengan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah yang moderat dan mengayomi semua kelompok kebangsaan, serta pentingnya pelaksanaan pemilu presiden yang “luber” dan “jurdil”, sesuai amanat konstitusi. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement