REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur merespons ide salah satu timses dari paslon capres-cawapres yang ingin mengganti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi koperasi. Menurut Gus Fahrur, tidak semudah itu untuk membubarkan BUMN.
"Saya kira tidak bisa semudah itu, BUMN telah menjadi bagian dari perusahaan negara yang tumbuh berkembang pesat dan penyumbang deviden sangat besar untuk pembangunan bangsa Indonesia," ujar Gus Fahrur.
Dia mengatakan, perubahan pasti membutuhkan banyak penyesuaian dan risiko kegagalannya lebih tinggi. Karena itu, menurut dia, BUMN lebih baik diperkuat saja bukan malah diganti dengan koperasi.
"Lebih baik diperkuat dan diperbaiki yang sudah ada agar semakin tumbuh berkembang lebih pesat lagi," ucap Pengasuh Pondok Pesantren ANNUR 1 Bululawang Malang ini.
Dia menambahkan, pembubaran BUMN justru hanya akan memunculkan pengangguran baru di Indonesia. Karena, menurut dia, banyak masyarakat Indonesia yang menjadi karyawan BUMN.
"BUMN telah menghidupi jutaan karyawan dan menjadi bagian dari agen perubahan kemajuan masyarakat," kata Gus Fahrur.
Seperti diketahui, Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) menyatakan akan mendorong BUMN menjadi badan usaha koperasi. Hal ini disampaikan pada pada Rabu (31/1/2024) lalu.
Tokoh Koperasi Indonesia, Suroto PH dalam diskusi di Rumah Koalisi Perubahan di Jakarta Selatan menilai perubahan BUMN menjadi koperasi akan meningkatkan perekonomian nasional.
"Dalam UU, seluruh BUMN berbadan hukum PT, sekarang ubah badan hukumnya menjadi badan hukum koperasi," ujar Suroto.