"Apa yang menyebabkanmu terlambat?" tanya Umar. "Apakah kamu tidak mendengar dan taat pada perintah kami?"
"Tidak, sungguh aku paham maksud perintahmu," jawab Bashar. "Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda, 'Barangsiapa yang menjadi ketua bagi sesuatu urusan kaum muslimin, pada hari kiamat ia akan datang dengan berdiri di atas sebuah jembatan neraka. Jika ia melakukan kebaikan, ia akan selamat. Jika melakukan kejahatan, jembatan itu akan runtuh lalu ia jatuh ke dalam api neraka selama tujuh puluh tahun," jelas Bashar.
Bashar sangat takut ancaman itu jika tidak amanah. la ingin menolak perintah ini. Namun, Umar terus mendesaknya.
Seperti biasa kepada para sahabat yang menolak jabatan, ia katakan, "Apakah kalian hendak menaruh amanat di atas pundakku, kemudian kalian membiarkanku memikulnya seorang diri? Tidak, demi Allah, tidak kuizinkan selama-lamanya!”
Inilah gambaran para sahabat yang tidak menyukai jabatan. Mereka tidak suka pujian, apalagi limpahan harta benda.
Sifat tawadhu begitu mengakar dalam setiap sisi kehidupan mereka. Mereka lebih takut terhadap hisab di akhirat kelak sehingga dalam menjalankan roda pemerintahan pun mereka sangat hati-hati.