Kamis 08 Feb 2024 13:37 WIB

Nelayan Curhat ke Anies Benar Caleg PKS, Jubir: Bukan Setting-an, Sappe Nelayan Dermawan

PKS tegaskan penampilan Sappe curhat ke Anies tidaklah mengada-ada.

Rep: Bayu Adji/ Red: Teguh Firmansyah
Capres Anies Rasyid Baswedan mendengarkan curhatan nelayan bernama Sappe saat kampanye akbar di Lapangan Lumpue, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Selasa (6/2/2024).
Foto: Dok Timnas Amin
Capres Anies Rasyid Baswedan mendengarkan curhatan nelayan bernama Sappe saat kampanye akbar di Lapangan Lumpue, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Selasa (6/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) buka suara mengenai video viral seorang nelayan yang curhat ke calon presiden (capres) Anies Baswedan. Diketahui, nelayan bernama Sappe itu merupakan calon anggota legislatif (caleg) DPRD Kota Parepare asal PKS.

Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri membenarkan bahwa Sappe merupakan caleg asal partainya. Meski caleg, Sappe juga merupakan nelayan. Penampilannya saat curhat kepada Anies juga dinilai tak dibuat-buat.

Baca Juga

"Iya, itu namanya Sappe, caleg PKS. Caleg di Kota Parepare, Sulsel. Ia nelayan yang dikenal dermawan," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Kamis (8/2/2024).

Mabruri menolak apabila penampilan Sappe saat curhat kepada Anies disebut settingan. Penampilan Sappe memang seperti itu adanya. Sebab, Sappe berprofesi sebagai nelayan. 

"Penampilannya tidak dibuat-buat karena memang nelayan. Ia lumayan berpunya meski statusnya nelayan," ujar dia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement