REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, Jawa Barat, menyalurkan bantuan sebanyak 10.881 paket berisi bahan pokok untuk pengemudi ojek pangkalan. Bantuan itu diberikan kepada pengemudi ojek pangkalan di kecamatan-kecamatan wilayah Kabupaten Bandung.

“Ini yang kedua kalinya saya memberikan perhatian kepada seluruh pengemudi ojek pangkalan se-Kabupaten Bandung. Ini anggarannya dari hasil insentif kinerja Pemkab Bandung yang diterima dari pemerintah pusat,” kata Bupati Bandung Dadang Supriatna, Jumat (10/2/2024).

Bupati menjelaskan, Pemkab Bandung dua kali mendapatkan insentif kinerja dari pemerintah pusat. Di mana pada 2022 nilai insentifnya disebut sekitar Rp 17 miliar dan pada 2023 sekitar Rp 26 miliar. Insentif itu dimanfaatkan, antara lain untuk membantu masyarakat rawan pangan.

Menurut Bupati, pembagian paket bahan pokok yang masing-masing berisi beras sebanyak lima kilogram dan minyak goreng itu juga menjadi bagian dalam upaya pengendalian inflasi. “Paket sembako ini diberikan kepada masyarakat yang rawan pangan. Ini dalam rangka menjaga inflasi. Di mana harga beras saat ini melonjak tinggi hampir mencapai Rp 16 ribu per kilogram,” kata Bupati.

Selain bantuan bahan pokok, Bupati mengatakan, Pemkab Bandung juga memfasilitasi kepesertaan program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan bagi 10.881 pengemudi ojek. Menurut dia, kepesertaan jaminan sosial itu merupakan salah satu bentuk perlindungan terhadap pengemudi ojek pangkalan ketika bekerja.

Seperti jika mengalami kecelakaan, kata Bupati, biaya pengobatan akan ditanggung BPJS Ketenagakerjaan. “Apabila meninggal dunia, ahli warisnya mendapatkan santunan sebesar Rp 42 juta. Tetapi saya mendoakan semuanya panjang umur, sehat. dan selamat di perjalanan, sehingga bisa membahagiakan keluarganya masing-masing,” ujar Bupati.

Ikuti Whatsapp Channel Republika