Sabtu 10 Feb 2024 14:55 WIB

Penghentian Perang di Gaza akan Pulihkan Stabilitas di Laut Merah

Rezim Israel terhadap Gaza harus dihentikan secepat mungkin.

Palestina mencari korban selamat pasca serangan udara Israel di Deir al Balah, Jalur Gaza, Jumat, 9 Februari 2024.
Foto: AP Photo/Adel Hana
Palestina mencari korban selamat pasca serangan udara Israel di Deir al Balah, Jalur Gaza, Jumat, 9 Februari 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Politik, Ali Bagheri Kani, menekankan pentingnya menjaga keamanan maritim di perairan Laut Merah. Wamenlu Iran itu mengatakan hanya dengan menghentikan serangan di Gaza, maka kondisi yang tepat dapat tercipta untuk memulihkan stabilitas di Laut Merah.

Bagheri Kani menyampaikan hal itu saat bertemu Wakil Menteri Luar Negeri China Ma Zhaoxu di Beijing, menurut keterangan di situs Kementerian Luar Negeri Republik Rakyat China pada Jumat (9/2/2024).

Baca Juga

Dalam pertemuannya dengan Ma, Bagheri Kani menyatakan Teheran yakin bahwa serangan rezim Israel terhadap Gaza harus dihentikan secepat mungkin dan bahwa Teheran menolak pemaksaan solusi apa pun terhadap rakyat Palestina.

Lebih lanjut, Bagheri Kani menyampaikan kesediaan Teheran untuk menyelesaikan isu nuklir Iran melalui jalur politik dan diplomatik. Wamenlu Iran itu berharap semua pihak terkait menunjukkan kesungguhan dan komitmennya terhadap kewajiban mereka.

Dia juga menyebutkan Teheran berupaya memperkuat komunikasi dan koordinasi dengan Beijing guna menggalang perdamaian dan stabilitas dalam konteks regional dan global.

Mengakui upaya Teheran dalam menjaga hubungan dengan pihak terkait, Ma menegaskan dukungan kuat China terhadap Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), yang umumnya dikenal dengan perjanjian nuklir Iran.

China secara aktif mengadvokasi resolusi politik untuk isu nuklir Iran, kata Ma. Terkait situasi di Laut Merah, Ma turut menghubungkan situasi saat ini dengan serangan Israel di Jalur Gaza.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement