Senin 12 Feb 2024 09:17 WIB

Komputer Kuantum dengan Toleransi Kesalahan Pertama di Dunia Siap Meluncur Tahun Ini

Qubit adalah bit kuantum fisik yang mengurangi kesalahan dalam komputer kuantum

Rep: Shelbi Asrianti / Red: Friska Yolandha
Ilustrasi start up teknologi.
Foto: Freepik
Ilustrasi start up teknologi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komputer kuantum komersial dengan toleransi kesalahan pertama di dunia siap meluncur ke pasaran sebelum tahun ini berakhir. Perangkat tersebut merupakan inovasi teknologi yang dikembangkan oleh perusahaan startup QuEra.

"Mesin baru ini, yang dilengkapi 256 qubit fisik dan 10 qubit logis, akan diluncurkan pada akhir 2024," ujar perwakilan QuEra, dikutip dari laman Space, Senin (12/1/2024). 

Baca Juga

Qubit adalah bit kuantum fisik yang mengurangi kesalahan dalam komputer kuantum, dengan cara menyimpan data yang sama di tempat berbeda. Dengan demikian, akan bisa mendiversifikasi titik kegagalan perangkat saat menjalankan perhitungan.

Pengumuman kehadiran perangkat teranyar itu menyusul sebuah studi yang diterbitkan pada 6 Desember 2023 di jurnal Nature. Dalam penelitian, tim dari Harvard, QuEra, dan beberapa institusi lain mendemonstrasikan sebuah temuan komputer kuantum.

Komputer kuantum dalam studi itu berisi 48 qubit logis, jumlah qubit logis terbesar yang pernah diuji hingga saat ini. Perangkat menyediakan platform di mana pemrogram perangkat lunak dapat mulai menguji kode untuk komputer kuantum masa depan. 

"Ini adalah mesin pertama dengan koreksi kesalahan kuantum," kata rekan penulis studi Harry Zhou, fisikawan di QuEra dan Universitas Harvard. Namun, komputer dalam studi itu disebut tidak memiliki daya yang cukup untuk dapat digunakan sendiri.

Mengapa komputasi kuantum memerlukan koreksi kesalahan? Itu karena komputer kuantum menggunakan qubit, yang merupakan superposisi antara 0 dan 1, berkat hukum mekanika kuantum. Sementara, komputer konvensional menyimpan informasi dalam bit dengan nilai 0 atau 1.

Qubit juga dapat digabungkan....

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement