Senin 12 Feb 2024 20:37 WIB

Banjir Rendam Tiga Desa, Ini Langkah Pemkab Majalengka

Banjir juga merendam ratusan hektare sawah sehingga gagal panen.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Pj Bupati Majalengka, Dedi Supandi, meninjau lokasi banjir di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Senin (12/2/2024). Banjir akibat jebolnya tanggul sungai Cipelang itu merendam tiga desa di kecamatan tersebut.
Foto: Dok Diskominfo Kabupaten Majalen
Pj Bupati Majalengka, Dedi Supandi, meninjau lokasi banjir di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Senin (12/2/2024). Banjir akibat jebolnya tanggul sungai Cipelang itu merendam tiga desa di kecamatan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Banjir merendam tiga desa di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, akibat jebolnya tanggul sungai Cipelang, Ahad (11/2/2024) malam hingga Senin (12/2/2024).

Ketiga desa itu adalah Desa Palasah, Desa Kertawinangun dan Desa Pakubeureum. Ribuan rumah warga di ketiga desa itupun terendam air dengan ketinggian bervariasi.

Baca Juga

Tak hanya itu, banjir juga merendam ratusan hektare sawah hingga membuat tanaman padi yang hampir panen menjadi terancam puso (gagal panen). Selain itu, banjir pun menyebabkan arus lalu lintas menuju Gerbang Tol Kertajati lumpuh total dan tidak bisa dilalui kendaraan. Ketinggian air mencapai 60 sentimeter sampai satu meter di ruas jalan tersebut.

Pj Bupati Majalengka, Dedi Supandi meninjau banjir dan lokasi jebolnya tanggul sungai Cipelang. Dedi mengatakan, banjir itu diakibatkan jebolnya tanggul sungai Cipelang di Desa Palasah. Selain itu, di Blok Jagawana juga ada 10 titik yang jebol.

"Hari ini Pemda Majalengka berkordinasi dengan BWWS Cimanuk Cisanggarung dan akan segera memperbaiki secara darurat menggunakan kawat bronjong, sehingga bisa menutup yang jebol tersebut," kata Dedi, saat meninjau lokasi banjir, Senin (12/2/2024).

Dalam kesempatan itu, Dedi didampingi Dandim 0617 Majalengka, Letkol Inf Dudy Pilianto dan Kapolres Majalengka, AKBP Indra Novianto. Dedi juga telah meminta BPBD Kabupaten Majalengka untuk segera membuat tenda darurat dan dapur umum guna memberikan rasa nyaman kepada 3.500 warga terdampak banjir. Bantuan sembako dan sarana lainnya pun telah disiapkan di Dinas Sosial.

"Kami juga sudah meminta ke Dinas Pertanian untuk mendata lebih rinci lahan yang terdampak banjir. Jika dalam waktu dua sampai tiga hari belum surut, itu akan menimbulkan gagal panen. Maka kita juga sudah siapkan bantuan benih untuk penanaman kembali," kata Dedi.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Majalengka, di ketiga desa itu, total rumah warga yang terendam banjir ada sekitar 1.300 unit rumah. Di Desa Palasah sebanyak 800 rumah, Desa Kertawiangun 450 rumah, dan Desa Pakubeureum sebanyak 50 rumah.

Tercatat ada sekitar 3.500 warga atau 1.300 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement