Selasa 13 Feb 2024 14:57 WIB

Ini Alasan Pentingnya Menggunakan Hak Suara

Warga negara memiliki kewajiban untuk ikut membangun bangsa Indonesia dengan pemilu.

Dr Endang Sulastri, M.Si Dosen Ilmu Politik FISIP UMJ Pakar Ilmu Politik  Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PP Muhammadiyah Anggota KPU RI 2007-2012.
Foto: Universitas Muhammadiyah Jakarta
Dr Endang Sulastri, M.Si Dosen Ilmu Politik FISIP UMJ Pakar Ilmu Politik Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PP Muhammadiyah Anggota KPU RI 2007-2012.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki bulan Februari, tepatnya pada 14 Februari 2024,  Indonesia akan melaksanakan Pemilu serentak untuk memilih Calon Presiden dan Wakil Presiden hingga DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Pemilihan umum (Pemilu) menjadi sarana perwujudan kedaulatan rakyat, digunakan sebagai salah satu cara menentukan pemimpin di Indonesia secara adil dan demokratis.

Warga negara tentunya diharapkan dapat ikut serta menyalurkan hak suara untuk bisa bersama-sama menentukan pemimpin bangsa. Oleh karena itu, penting untuk kita mengetahui mengapa kita harus terlibat aktif dalam proses Pemilu.

Baca Juga

Yuk, simak penjelasan seputar pemilihan umum bersama Dr Endang Sulastri, MSi Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) yang pernah menjadi Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2007-2012 ini memberikan penjelasan pentingnya memilih dan tips menjadi pemilih cerdas.

Kenapa kita harus menggunakan hak suara?

Warga negara memiliki kewajiban untuk ikut membangun bangsa Indonesia salah satunya turut aktif dalam Pemilihan Umum sebagai salah satu instrumen negara demokrasi.

Kendati memang memilih adalah sebuah hak. Dosen pegiat pemilu ini menegaskan bahwa warga negara memiliki tanggung jawab untuk ikut menentukan arah masa depan. Dengan menentukan pilihan dan menggunakan hak suara, maka artinya kita turut berkontribusi dalam memilih pemimpin yang akan mengurus dan membawa arah masa depan bangsa. Hal itu menjadi wujud tanggung jawab kita sebagai warga negara yang memiliki kedaulatan.

Apa dampaknya kalau tidak menggunakan hak suara?

Endang membeberkan kerugian saat ada warga negara yang berhak memilih tapi tidak menggunakannya. Kerugiannya ialah kemungkinan terpilihnya pemimpin berkualitas buruk. Kita membiarkan para pemimpin dipilih berdasarkan pragmatisme politik, salah satunya melalui money politic. Hal itu membuat tidak terpilihnya pemimpin yang berkualitas.

Tidak menggunakan hak suara juga dapat menimbulkan potensi kecurangan dalam proses pemilu. Saat seorang pemilih tidak menggunakan hak pilih, tersisa satu surat suara yang tidak terpakai. Maka, suara yang tidak digunakan ini membuka potensi manipulasi suara oleh oknum yang mungkin melakukan kecurangan. Oleh karena itu, penting untuk menentukan pilihan dan menggunakan hak pilih dengan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Dengan begitu kita dapat membantu mengurangi potensi kecurangan dalam Pemilu.

Tips menjadi pemilih cerdas?

Menjelang hari pemungutan suara, Endang membagikan tips menjadi pemilih cerdas, sebagai berikut:

Pertama, telusuri rekam jejak para calon. Untuk menjadi pemilih cerdas, kita dapat mencari informasi para kandidat sebagai gambaran dan pertimbangan untuk memilih. Informasi yang pelru dicari dari setiap kandidat yaitu terkait kinerja, visi-misi, etika dan moral. Hal penting lainnya ialah tidak hanya fokus pada calon Presiden dan calon Wakil Presiden, tetapi juga calon anggota legislatif karena anggota legislatif yang bertugas untuk menyusun undang-undang.

Kedua, hindari hoaks. Temukan berbagai informasi pemilu dengan akurat. Pemilih cerdas harus bisa memastikan lebih dahulu kebenaran informasi yang didapatkan seputar pemilu sehingga tidak termakan berita bohong. Salah satu caranya mengambil informasi dari sumber resmi dan terpercaya.

Ketiga, ketahui tata cara pemilihan. Pemilih cerdas akan mencari tahu syarat dan tata cara pemilihan agar tidak ada suara yang terbuang sia-sia hanya karena kesalahan dalam proses pencoblosan. Pada pemilu sebelumnya, presentase surat suara tidak sangat tinggi hampir 12 persen. Jika, diakumulasikan bisa mencapai setengah dari total suara.

Keempat, mengawasi seluruh proses tahapan pemilu. Sebagai pemilih cerdas, tidak hanya berhenti sampai pada tahap menggunakan hak suara, tapi juga terlibat secara aktif dalam mengawasi dan memantau seluruh tahapan pemilihan. Proses pengawasan tersebut dilakukan untuk mengatasi kerawanan seperti kecurangan dalam proses perhitungan suara.

Demikian penjelasan mengenai pentingnya memilih dan tips menjadi pemilih cerdas. Jangan lupa gunakan hak pilihmu dengan datang ke TPS terdekat. Ayo jangan golput, Pemilih Berdaulat Negara Kuat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement