Rabu 14 Feb 2024 14:31 WIB

Gerhana Matahari Total Terjadi 8 April, Bahaya Jika Dilihat dengan Mata Telanjang

Penting untuk tak melihat gerhana matahari total dengan mata telanjang.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
 Bulan menutupi matahari selama gerhana matahari total (ilustrasi).
Foto: AP/Natacha Pisarenko
Bulan menutupi matahari selama gerhana matahari total (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena gerhana matahari total diperkirakan bakal terjadi pada 8 April 2024. Fenomena langit langka ini terjadi ketika bulan melintas di antara bumi dan matahari, sehingga menimbulkan bayangan bulan ke bumi dan menghalangi cahaya matahari. 

Bagi yang berada di jalur totalitas, area di mana gerhana matahari total terlihat, ini bisa menjadi tontonan menarik. Namun para ahli mengatakan penting bagi untuk tidak melihat gerhana secara langsung, karena dapat berdampak buruk pada penglihatan. 

Baca Juga

Bisakah gerhana matahari menyebabkan mata buta?

Tidak jarang orang mendengar pernyataan bahwa melihat gerhana matahari secara langsung bisa menyebabkan kebutaan. Para ahli mengonfirmasi bahwa hal tersebut memang benar. 

Menurut Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA), melihat matahari saat gerhana dapat menyebabkan kerusakan serius pada retina. Kecuali pada fase total gerhana matahari total yang singkat.

"Itu ketika bulan benar-benar menghalangi sinar matahari, tidaklah aman untuk melihat langsung ke matahari tanpa pelindung mata khusus untuk melihat matahari,” kata badan pemerintah tersebut, dikutip dari Best Life, Rabu (14/2/2024).

Hindari melihat bagian mana pun dari sinar matahari yang cerah melalui lensa kamera, teropong, atau teleskop tanpa filter surya khusus yang dipasang di bagian depan optik. Sebab jika tidak, akan langsung menyebabkan cedera mata yang parah.

Kacamata hitam biasa tidak akan melindungi mata. Jika berencana menyaksikan secara langsung, penting untuk mengetahui cara melihat gerhana matahari dengan aman. Siapkan terlebih dulu kacamata pelindung yang memadai.

“Kacamata gerhana bukan kacamata hitam biasa, kacamata hitam biasa betapapun gelapnya tidak aman untuk melihat matahari,” jelas NASA. 

Orang-orang harus mematuhi standar internasional ISO 12312-2. American Astronomical Society memperingatkan bahwa selama gerhana matahari total terakhir pada Agustus 2017, pasar dibanjiri oleh kacamata gerhana palsu yang diberi label sesuai ISO padahal sebenarnya belum diuji dengan benar dan terbukti aman.

Sekarang ada rekomendasi pembelian kacamata gerhana dari pemasok yang telah diperiksa sebelumnya dan terdaftar di halaman Suppliers of Safe Solar Filters & Viewers. NASA menambahkan bahwa jika kacamata sobek, tergores, atau rusak, maka harus menggantinya dengan kacamata yang tidak rusak. Jangan lupa juga untuk selalu mengawasi anak-anak yang menggunakan solar viewer.

Pandangan sekilas ke matahari tanpa perlindungan dapat merusak mata. Orang mungkin bertanya-tanya, bisakah melihat sekilas gerhana matahari dengan cepat tanpa mengalami kerusakan retina? Para ahli menganjurkan tidak boleh mengambil risiko, karena sinar matahari langsung bisa menyebabkan cedera mata.

Ketika sinar matahari menyebabkan luka bakar pada retina, akan membunuh sel-sel di retina. Anda tidak akan merasakan sakit apa pun. Diperlukan waktu beberapa jam atau hari sebelum gejalanya muncul. Pads saat itu, ada kemungkinan orang mengalami kehilangan penglihatan permanen.

Cara menyaksikan gerhana tanpa kacamata

Ada beberapa cara menyaksikan gerhana matahari total tanpa kacamata pelindung. Cara pertama adalah dengan melihat melalui alat penampil matahari genggam, kamera, atau teleskop. Akan tetapi alat-alat tersebut harus dilindungi dengan lensa khusus yang dapat menyaring sinar matahari.

NASA menyebut jika tidak memiliki kacamata gerhana atau alat penampil matahari genggam, maka dapat menggunakan metode pengamatan tidak langsung, yang tidak membuat mata melihat langsung ke matahari. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan proyektor lubang jarum, yang memiliki bukaan kecil (misalnya, lubang yang dilubangi pada kartu indeks) dan memproyeksikan gambar matahari ke permukaan terdekat.

Dengan matahari di belakang, seseorang dapat dengan aman melihat gambar yang diproyeksikan. Janngan melihat ke arah matahari melalui lubang jarum.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement