Kamis 15 Feb 2024 16:26 WIB

PSI Gagal Masuk Senayan di Quick Count LSI Denny JA

PSI hanya meraih 2,71 persen suara di Pemilu 2024.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus raharjo
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia Denny JA, Adjie Alfaraby, saat memaparkan hasil quick count partai politik dalam Pemilu 2024.
Foto: istimewa/doc humas
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia Denny JA, Adjie Alfaraby, saat memaparkan hasil quick count partai politik dalam Pemilu 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Hasil hitung cepat atau quick count Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan adanya sembilan partai politik yang tidak lolos ke DPR RI. Ada Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang kembali gagal masuk ke parlemen dengan raihan suara hanya 2,71 persen dari syarat 4 persen yang diperlukan.

“Dari partai yang tidak lolos parliamentary threshold (PT) ini ada sembilan partai. Jadi ada sembilan partai versi quick count yang tidak lolos PT karena setelah ditambah margin of error 1 persen, tidak juga melampaui 4 persen. Partai-partai itu termasuk PSI,” ucap peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/2/2024).

Baca Juga

Partai-partai yang gagal lolos ke parlemen itu terdiri dari PSI, Partai Perindo, Partai Gelora, Partai Hanura, Partai Buruh, Partai Garuda, PBB, PKN, dan Partai Ummat. Adjie menjelaskan, partai yang gagal lolos tersebut ada yang sudah pernah mengikuti kontestasi pileg dan ada yang baru pertama kali.

“Termasuk PSI yang belakangan di dua tiga bulan terakhir begitu masif melakukan kampanye, lewat mobilisasi darat, kemudian lewat image yang dibangun sebagai partainya Pak Jokowi, juga ternyata tidak mampu menolong PSI untuk lolos ke parlemen,” ujar dia.

Hasil quick count LSI Denny JA ini berdasarkan 99,6 persen data yang sudah masuk. Quick count ini dilakukan dengan metodologi multistage random sampling terhadap 2.000 responden atau TPS yang tersebar secara proporsional di 38 provinsi di Indonesia. Hasil quick count ini memiliki margin of error kurang lebih sebesar 1 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement