Jumat 16 Feb 2024 20:40 WIB

Dinkes: 348 KPPS di Bandung Alami Kelelahan, Maag, Hingga Diare Akibat Telat Makan

Para petugas KPPS mulai merasakan sakit setelah melaksanakan kegiatan pencoblosan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Anggota KPPS melakukan rekap penghitungan surat suara yang berlangsung hingga malam hari  di Tempat Pemungutan Suara (TPS)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Anggota KPPS melakukan rekap penghitungan surat suara yang berlangsung hingga malam hari di Tempat Pemungutan Suara (TPS)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---- Dinkes Kota Bandung melaporkan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang mengeluhkan kelelahan, sakit maag, diare hingga hipertensi bertambah dari 183 orang menjadi 348 orang hingga Jumat (16/2/2024). Penyebab utama mereka kelelahan dan mengalami gangguan pencernaan disebabkan telat makan.

"Kemarin itu sampai tanggal 15 pagi ada sekitar 183 yang sakit dan mendapat pengobatan dari tim kesehatan pemilu, sampai hari ini pukul 12.00 WIB 348," ujar Kepala Dinkes Kota Bandung Anhar Hadian, Jumat (16/2/2024).

Baca Juga

Anhar mengatakan, para petugas KPPS mulai merasakan sakit setelah melaksanakan kegiatan pencoblosan dan penghitungan suara. Mereka terlayani dengan baik dan saat ini sudah pulang ke rumah masing-masing hanya satu orang yang masih dirawat di rumah sakit karena batu empedu.

"Yang di rumah sakit sudah pulang kecuali masuk kemarin (satu orang) yang 300 sekian orang ditensi dikasih obat tidak ada laporan tambah parah istirahat cukup sehat," kata dia.

Anhar mengatakan para petugas KPPS mengalami kelelahan karena mereka bekerja lebih dari 24 jam sejak H-1 pencoblosan hingga penghitungan suara pada tanggal 15 dini hari. Selain itu, gangguan pencernaan dialami para petugas KPPS karena telat makan. "Mereka sudah standby dari 05.30 WIB beberes jadi tidak sempat sarapan sampai pukul 12.00 running baru makan siang ini jadi salah satu penyebab," kata dia.

Ke depan, pihaknya akan meminta KPU untuk menyediakan sarapan pagi untuk KPPS agar perut mereka tidak kosong. Selain itu, banyak dari KPPS yang begadang dan mengalami diare.

"Kami minta KPu wajibkan sarapan disediakan bagaimana lah jangan sampai perut kosong. Mereka begadang jadi diare. Itu penyakit menonjol, hipertensi kalau lelah naik darahnya penyebab utamanya," katanya.

Ia mengatakan mayoritas KPPS yang mengalami kelelahan dan gangguan pencernaan berusia 30 tahun hingga 41 tahun. Anhar menambahkan pihaknya akan melakukan pemeriksaan kepada petugas di kelurahan dan kecamatan termasuk memberikan suplemen vitamin. Sebab mereka akan bekerja keras melakukan penghitungan suara.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement